Tulisan Populer
-
1. Koran Serambi Indonesia Serambi Indonesia , adalah sebuah suratkabar harian yang terbit di Banda Aceh, Aceh sejak 1989. Awalnya, ha...
-
Ingin Pantun Aceh Anda "Nimbrung" alias tampil di Blog ini? Mudah Kok.. Kakak-kakak, adek-adek, abang-abang, Bapak-bapak atau I...
-
1. Green Peace Indonesia 2. PUSA ( persatuan Ulama Seluruh Aceh) 3. YAKKUM Emergency Unit 4. UKM-BSPD : Bakti Sosial Pembanguan De...
-
NAD PP. Nurul Huda Desa Keude Trumon Trumon Aceh Selatan NAD NAD PP. Ashhabul Yamin Jln Tgk Chik Diribe Chik Bakongan Aceh Selatan NAD N...
-
Berikut ini adalah nama Pahlawan Perempuan yang berasal dari Nangroe Aceh Darussalam: 1. Cut Nyak Dhien Cut Nyak Dien adalah ...
-
NAMA-NAMA PEJUANG YANG AKAN DIUSULKAN MENJADI PAHLAWAN NASIONAL INDO NESIA Sultan Ali Mughyatsyah (1509 – 1530) Pembangun Keraja-an A...
-
Jeumpa, (Analisa). Tempat pemandian alam Alue Lase Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) ramai dikunjungi warga, Rabu (22/8). ...
-
Kata seudati berasal dari bahasa Arab syahadati atau syahadatain , yang berarti kesaksian atau pengakuan. Selain itu, ada pula yang m...
-
Meretas perjalanan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan sejak tahun 1945 atau sejak masih bergabung dengan empat kabupaten/kota sebelum dim...
-
Reyhan Gufriyansyah (19), mahasiswa semester III Jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) bersama Afla N...
Makam Ulama Aceh
Resep Kuliner Aceh
Budaya Aceh
Kuliner Aceh
Kesan Tentang Aceh
Ulama Aceh
Tempat Wisata
........Zona Iklan........
Kuah Pliek-U, Gulai Para Raja
Masakan atau gulai khas Aceh.
Mesjid Raya Baiturrahman
Saksi bisu sejarah Aceh.
Tari Saman
Satu ciri menarik dari tari Aceh
Prev
1
2
3
Next
Tuesday, 14 August 2012
Tapak Tuan
Published :
Tuesday, August 14, 2012
Author :
Ridha
Tapaktuan adalah ibu kota dari Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Kota ini memiliki luas 92,68 km² dengan jumlah penduduk sekira 22,343 jiwa. Saat Tsunami 2004, kota ini terlindungi Pulau Simeulue sehingga terjangan ombak yang dahsyat terpecah dan berkurang intensitasnya ketika sampai di pesisir pantai. Kota Tapaktuan menyimpan cerita menarik tentang legenda naga dan wisata bahari yang alami belum banyak diketahui dan dikunjungi.
Topografi kota ini di ketinggian 500 m dpl membawanya pada iklim tropis basah dengan keindahan alam, gugusan pantai berkarang, dan teluk yang memesona. Wisata bahari dapat dilakukan di sini, seperti di Pantai Teluk Tapaktuan dan Pantau Labuhan Haji. Ada pula tujuan wisata menarik lainnya, yaitu, Wisata Air Dingin, Panorama Hatta, Pulau Dua, Genting Buaya, Ia Sejuk Panjupian, Air Terjun Twi Lhok, Batu Berlayar, atau Gua Kalam.
TapaktuanTapaktuan merupakan kota di pesisir selatan pantai Aceh yang posisinya strategis dengan pelabuhan alam dan menjadi basis ekonomi kelautan di Provinsi Aceh. Wilayahnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Tenggara di utara, di selatan dengan Samudera Indonesia, di barat dengan Kabupaten Aceh Barat Daya, dan di timur dengan Kabupaten Singkil dan Kota Subulussalam.
Tapaktuan dikenal dengan sebutan Kota Naga dimana berasal dari sebuah Legenda Putri Naga dan Tuan Tapa yang sudah menjadi sejarah lisan masyarakatnya secara turun temurun. Orang menyebutkan Aceh Selatan sebagai Kota Naga. Bahkan, saat Anda memasuki kota ini, sekira seratus meter dari arah timur kantor Bupati Aceh Selatan maka akan melihat gambar naga tepat di dinding pinggir jalan.
Legenda Naga mengisahkan tentang sepasang naga jantan dan betina yang mendiami teluk (Tapaktuan). Keduanya diusir dari negeri Tiongkok karena tidak memiliki anak. Suatu ketika kedua naga ini mendapati sesosok bayi perempuan terapung di lautan kemudian dipelihara dengan penuh kasih sayang. Beranjak dewasalah bayi tersebut menjadi gadis cantik yang disayangi pasangan naga tersebut.
TapaktuanSuatu ketika munculah sebuah kapal dari Kerajaan Asralanoka di India Selatan dimana 17 tahun yang lalu rajanya kehilangan bayi yang hanyut ke laut. Sang raja mengenali gadis itu sebagai bayinya yang hilang dahulu dan hendak meminta kepada sepasang naga tersebut untuk mengembalikannya. Akan tetapi, sepasang naga itu menolak sehingga menimbulkan perkelahian di lautan dan mengusik seorang petapa yang bertubuh besar dan berdiam di Gua Kalam, yaitu dikenal sebagai Tuan Tapa.
Tuan Tapa yang terusik saat sedang bertapa segera melerai perkelahian sepasang naga dengan raja dari Kerajaan Asralanoka. Tuan Tapa meminta sepasang naga untuk mengembalikan sang gadis kepada orang tuanya. Akan tetapi, kedua naga tersebut menolak dan malah menantang Tuan Tapa untuk bertarung. Terjadilah perkelahian di laut dimana kedua naga kalah oleh Tuan Tapa dan gadis pun dikembalikan kepada orang tuanya. Gadis tersebut kemudian mendapat julukan sebagai ‘Putri Naga’ dan kembali bersama orang tuanya tetapi mereka tidak kembali ke Kerajaan Asralanoka melainkan memilih menetap di pesisirnya. Keberadaan mereka diyakini sebagai cikal bakal masyarakat Tapaktuan.
Naga jantan mati terbunuh akibat pukulan tongkat Tuan Tapa. Tubuhnya hancur berserakan dan darah berceceran menyebar memerahkan tanah, bebatuan, bukit, dan juga air laut. Hati dan tubuh naga hancur berkeping-keping menjadi bebatuan hitam berbentuk hati yang saat ini dapat dilihat membekas di sisi pantai (baca: dikenal sebagai Batu Itam). Darah naga yang membeku menjadi batu (baca: dikenal sebagai Batu Merah). Begitu pula sisa pijakan kaki Tuan Tapa nampak terlihat, tongkat dan sorbannya juga turut membatu hitam beberapa ratus meter dari kedua tapak kaki sang petapa di pinggir pantai.
TapaktuanSementara itu, sang naga betina yang melihat pasanganya tewas segera melarikan diri kembali ke negeri Tiongkok. Sebelumnya, ia mengamuk dengan membelah sebuah pulau menjadi dua (baca: sekarang Puau Dua) dan memporak-porandakan pulau terbesar hingga menjadi 99 buah pulau kecil tersebar. (baca: saat ini gugusan pulau tersebut dikenali sebagai Pulau Banyak di Kabupaten Aceh Singkil).
Setelah kejadian itu, Tuan Tapa sakit, seminggu kemudian meninggal pada Ramadhan tahun 4 Hijriyah. Jasadnya makamkan di dekat Gunung Lampu, tepatnya di depan Mesjid Tuo, Gampong Padang, Kelurahan Padang, Kecamatan Tapaktuan. Hingga saat ini makam manusia keramat itu sering dikunjungi peziarah dalam dan luar negeri. Makamnya sendiri pernah mengalami beberapa kali pemugaran semasa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada 2003 Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah berziarah ke Makam Tuan Tapa.
Anda dapat membaca utuh legenda masyarakat Aceh Selatan ini dalam sebuah buku, “Legenda Tapaktuan dan Kisah Naga Memelihara Bayi Raja” yang ditulis Daruk Qutni Ch, terbit 2002. Buku tersebut pernah meraih juara tiga dalam Sayembara Penulisan Buku Bacaan Fiksi 1996 tingkat nasional.
sumber : http://indoneia.travel.com (Visit This Website Now)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kategori
Aceh Barat
(7)
Aceh Barat Daya
(5)
Aceh Besar
(12)
Aceh Darussalam
(90)
Aceh Jaya
(5)
Aceh Selatan
(6)
Aceh Singkil
(6)
Aceh Tamiang
(1)
Aceh Tempo Dulu
(3)
Aceh Tengah
(8)
Aceh Tenggara
(2)
Aceh Timur
(3)
Aceh Utara
(5)
Alat Musik Tradisional Aceh
(2)
Berita Aceh
(150)
Budaya Aceh
(11)
Desa Wisata Lubuk Sukon
(4)
Ensiklopedia Bahasa Aceh
(11)
Hotel Aceh
(9)
Kabupaten Bener Meriah
(4)
Kabupaten Bireun
(1)
Kabupaten Gayo Lues
(3)
Kabupaten Pidie
(1)
Kerajaan Aceh
(5)
Kerajinan Aceh
(2)
Kesan Tentang Aceh
(9)
Kota Banda Aceh
(8)
Kota Langsa
(2)
Kuliner Aceh
(21)
Makam Ulama Aceh
(9)
Mesjid Bersejarah Aceh
(12)
museum tsunami aceh
(1)
Peninggalan Musibah Tsunami
(1)
Permainan Rakyat
(5)
Pesantren Aceh
(3)
Pulau Weh
(2)
Rempah-rempah Aceh
(3)
Resep Masakan Aceh
(23)
Sabang
(3)
Sejarah Aceh
(18)
Senjata Tradisonal Aceh
(1)
Simeulue
(1)
Souvenir Aceh
(3)
Subulussalam
(5)
Tarian Tradisional Aceh
(18)
Tips Pariwisata
(6)
Tokoh Aceh
(2)
Tradisi Aceh
(4)
Ulama Aceh
(22)
Video
(1)
Warisan Budaya Aceh
(6)
Tarian Aceh
Wisata Lainnya
Hotel Aceh
Sejarah Aceh
Archive
-
▼
12
(376)
-
▼
August
(126)
-
▼
Aug 14
(14)
- Pantai Batu Berlayar
- Air Terjun Tingkat Tujuh
- Tapak Tuan
- Info penginapan Di Aceh Seltan
- Tips menuju ke Tapak Tuan Aceh Selatan
- Pantai Gunung Cut
- Gunung Alur Naga
- Bukit Kerang
- Punya 808 Objek Wisata, Aceh Bidik 1,3 Juta Wisatawan
- Duta Wisata Lhokseumawe
- Kuliah Pariwisata di Italia, Ayo Buruan !!
- Konjen Kemenlu Kunjungi Sabang
- Khanduri Apam
- Arbab, Alat Music Tradisional Aceh
-
▼
Aug 14
(14)
-
▼
August
(126)
Pesan
1.Terima Kasih Atas Kunjungan Anda.
2.Blog ini sungguh banyak sekali kekurangan, kami menerima kritik dan saran yang membangun blog supaya lebih bagus lagi.
3.Untuk mempermudah meng-akses lewat ponsel tambahkan /?m=1 di depan URL kami. contoh http://onlyceh.blogspot.com/?m=1 (Biaya murah).
4. Ingin tulisan atu karya anda tampil di blog ini, mudah saja ! silahkan share di Facebok dan kami akan menyertakan sumber dari anda.
5. Tinggalkan komentar anda (jika berkenan) dan Insyaallah kami akan follow anda.
6. Isi tulisan blog ini boleh di copas asalkan menyantumkan sumber aslinya.(Biar Sportif).
7. Saleum lon keu mandum ureung, meu'ah lon lakee meunyo na salah.
2.Blog ini sungguh banyak sekali kekurangan, kami menerima kritik dan saran yang membangun blog supaya lebih bagus lagi.
3.Untuk mempermudah meng-akses lewat ponsel tambahkan /?m=1 di depan URL kami. contoh http://onlyceh.blogspot.com/?m=1 (Biaya murah).
4. Ingin tulisan atu karya anda tampil di blog ini, mudah saja ! silahkan share di Facebok dan kami akan menyertakan sumber dari anda.
5. Tinggalkan komentar anda (jika berkenan) dan Insyaallah kami akan follow anda.
6. Isi tulisan blog ini boleh di copas asalkan menyantumkan sumber aslinya.(Biar Sportif).
7. Saleum lon keu mandum ureung, meu'ah lon lakee meunyo na salah.
Blogger Sahabat
- www.4visitaceh2013. blogspot.com
- www.acehdigital.com
- www.acehwaiting.blogspot.com
- www.amazingaceh.blogspot.com
- www.kekayaanaceh.blogspot.com
- www.safri4di.wordpress.com
- www.visit-aceh-2013.blogspot.com
- www.visitaceh2013.info
- www.visitaceh2013.multiply.com
- www.visitacehdarussalam. blogspot.com
- www.visittoaceh.blogspot.com
- www.wonderfulaceh.wix.com
- www.zonaaceh.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment