Pemerintah Aceh terus berupaya mengembangkan ekonomi kreatif, guna mendukung industri pariwisata di provinsi itu.
“Kami terus berupaya mengembangkan ekonomi kreatif untuk mendukung industri pariwisata di Provinsi Aceh,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh Jasman Ma’aruf di Banda Aceh, Senin (13/08).
Menurut dia, ekonomi kreatif tidak bisa dipisahkan dengan industri pariwisata. Kedua aktivitas ini harus saling mendukung satu sama lainnya.
Industri pariwisata, kata dia, tidak akan bisa maju tanpa didukung pelaku-pelaku ekonomi kreatif yang handal. Karena itu, Aceh terus berupaya mengembangkan ekonomi kreatif tersebut.
Salah satu upayanya, kata dia, dengan meningkatkan kapasitas para pelaku ekonomi kreatif agar mereka mampu berkreasi dalam menghasilkan produk.
“Daya kreasi para pelaku ekonomi kreatif ini sangat dibutuhkan guna mendukung pembangunan industri pariwisata Aceh. Apalagi Aceh akan mencanangkan program tahun kunjungan wisata pada 2013,” kata Jasman Ma’aruf.
Ia menyebutkan, ada di 14 subsektor ekonomi kreatif yakni periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, busana, video, film dan fotografi.
Selain itu, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan industri dan peranti lunak; industri dan radio; serta riset dan pengembangan.
Oleh karena itu, kata dia, dengan berkembangnya ekonomi kreatif di Aceh akan melahirkan karya maupun produk berkualitas dari Bumi “Serambi Mekkah”.
“Kami terus mendorong agar para pelaku ekonomi kreatif ini mampu berkreativitas menghasilkan karya bermutu, sehingga diminati wisatawan, bagi dalam maupun luar negeri,” kata Jasman Ma’aruf.