Ini Hanya Blog Biasa yang Menyediakan Informasi Hal-hal Menarik Tentang Aceh.
Kuah Pliek-U, Gulai Para Raja
Masakan atau gulai khas Aceh.
Okezine - Template
Mesjid Raya Baiturrahman
Saksi bisu sejarah Aceh.
Okezine - Template
Tari Saman
Satu ciri menarik dari tari Aceh
..
Prev 1 2 3 Next

Saturday 11 August 2012

Aneka Lomba Menyambut Visit Aceh 2013


Banda Aceh — Provinsi Aceh memiliki berbagai potensi pariwisata yang menarik serta didukung oleh beragam kekayaan sumber daya alam dan seni budaya daerah.

Mempunyai letak yang strategis dan posisi tepat berada pada kawasan Selat Malaka menjadi salah satu jalur pelayaran Internasional sudah seharusnya menjadi peluang pengembangan untuk wisata unggulan internasional di kawasan paling barat Indonesia.

Seperti dikutip SeputarAceh.com dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Aceh memiliki sekitar 756 buah objek wisata yang telah terdata dan telah dikembangkan yang terdiri dari 396 jenis objek wisata Alam, 255 objek wisata budaya dan 105 objek wisata minat khusus.

Dalam rangka mempromosikan sejumlah objek wisata tersebut, baru-baru ini Disbudpar Aceh juga menyelenggarakan beraneka lomba untuk menyambut tahun kunjungan Aceh atau dikenal dengan Visit Aceh 2013.

Adapun tujuan dengan diadakannya aneka lomba tersebut untuk membangun kembali semangat dan jiwa wirausaha (entrepreneurship) dan ekonomi kreatif masyarakat di Aceh.

Tidak tanggung-tanggung, sejumlah perlombaan dari Disbudpar ini akan memperebutkan total hadiah Rp663.000.000 untuk para pemenang, tidak hanya itu saja ada juga sejumlah Throphy seperti dari Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI untuk juara I, Throphy Gubernur Aceh untuk Juara II, Throphy Kadisbudpar Aceh untuk Juara III dan beragam hadiah menarik lainnya.

Tertarik untuk mengetahui lomba apa saja untuk menyambut Visit Aceh 2013, ini dia masing-masing perlombaannya:

Perlombaan Penulisan Legenda dan Cerpen Kepariwisataan;
Lomba Penulisan SOP Permainan Rakyat;
Perlombaan Penulisan Resep Kuliner Aceh;
Perlombaan Penulisan Adat Pantang;
Perlombaan Foto Objek Wisata Aceh;
Perlombaan Video Objek Wisata Aceh;
Perlombaan Koleksi Batu Cincin;
Kompetisi Menulis tentang Kepariwisataan di Koran dan Majalah;
Kompetisi Berita Pariwisata di Radio;
Kompetisi Berita Pariwisata di Televisi;
Kompetisi Berita Pariwisata di Media Massa Online;
Kompetisi Berita Pariwisata di Blog;
Perlombaan Pembuatan Souvenir Khas Aceh;
Perlombaan Paket Wisata Kreatif
Perlombaan Desain T-Shirt

Informasi detail dan ketentuan serta syarat dari setiap lomba bisa Anda unduh disini. Selamat mengikuti dan sukseskan Visit Aceh 2013 “Beautiful, Peaceful and Religius”.
Baca Selengkapnya

Aceh Kembangkan Pariwisata Religius


REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh mengembangkan pariwisata religius guna menarik minat wisatawan berkunjung ke provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

"Aceh memiliki potensi yang besar di sektor pariwisata religius. Inilah yang akan kami kembangkan agar Aceh menjadi destinasi bagi wisatawan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh Jasman Ma'aruf di Banda Aceh, Rabu.

Ia menyebutkan, banyak potensi yang mendukung pengembangan pariwisata religius tersebut. Seperti Masjid Raya Baiturrahman di Kota Banda Aceh. "Masjid Raya Baiturrahman ini salah satu masjid termegah di Asia Tenggara. Kemudian, Masjid Baiturrahmin, Ulee Lheue di Kota Banda Aceh. Masjid di pinggir pantai ini selamat dari tsunami 26 Desember 2004," katanya.

Selain itu, lanjut dia, situs-situs Islam bersejarah lainnya, seperti makam Syiah Kuala dan makam Tgk Tanoh Abee. Keduanya ulama Islam Aceh masa lalu.

Kecuali itu, sebut dia, sebutan Aceh sebagai Serambi Mekah cukup dikenal bagi umat Islam di Asia Tenggara. Dan juga sejarah Islam di Asia Tenggara berawal dari Aceh.

Dengan potensi tersebut, katanya, merupakan peluang bagi Aceh menarik minat wisatawan berkunjung Serambi Mekah. Peluang ini harus dikembangkan dengan jalan mempromosikan Aceh serta menggelar berbagai kegiatan bernuansa Islami.

"Wisatawan religius di seluruh dunia mencapai 300 juta hingga 400 juta. Dari total tersebut, kami mencoba menarik minat wisatawan religius berkisar satu hingga dua persen saja," katanya.

Menurut dia, wisatawan religius yang dibidik tersebut hanya untuk kawasan Asia Tenggara dan domestik. Sedangkan menarik minat wisatawan dari Timur Tengah, Eropa dan lainnya, tidak menjadi prioritas.

"Timur Tengah merupakan pasar pariwisata religius terbesar di dunia, jadi kami tidak terlalu fokus bagaimana menarik minat wisatawan dari kawasan itu berkunjung ke Aceh. Wisatawan religius dari Asia Tenggara cukup banyak, jadi ini saja yang kami fokuskan," kata Jasman Ma'aruf.
Baca Selengkapnya

Sabang Hill Hotel

Sebuah Hotel yang kini hadir memperkaya khasanah pariwisata Sabang, Pulau Weh. Sabang hiLL hotel memiliki 22 kamar dengan berbagai type yg dilengkapi dengan fasilitas yang akan memuaskan kebutuhan anda.

Restaurant, Coffee Shop, Room Service, dan kami juga menyewakan meeting room dengan kapasitas sampai dengan 60 orang sangat sesuai untuk technical meeting dan Trainning. Untuk melengkapi kebutuhan anda saat berwisata. Kami juga memiliki Room KTV untuk melengkapi hiburan anda dengan sajian Cocktail dan Moktail, serta Car Rental untuk kebutuhan transportasi anda.



Address : Jl.Iskandar Muda no 27, Kebun Merica, Sabang,
Phone 0652 21999, Fax. 0652 22666, Email : acehsabanghill@yahoo.com



sumber : http://sabangtourism.asia (Visit This Website Now)
Baca Selengkapnya

Telusur Iboih dan Balohan dengan Sepeda Motor


KOMPAS.com - Jalanan di Sabang, Aceh, menghubungkan hampir seluruh bagian terindah di pulau ini. Rasakan suasana bersepeda motor dari Iboih yang termahsyur, lalu perjalanan bisa Anda arahkan ke tepian titik terbarat Indonesia, yaitu Monumen Kilometer Nol.

Jalanan tersebut merangkai di antara hutan-hutan tropis yang hijau. Saat Anda mengendarai sepeda motor di sini maka akan memberikan sensasi yang dibumbui tarik adrenalin saat membesut gas di jalan yang sepi, meliuk-liuk, dan sempit.

Di daerah Monumen Kilometer Nol, monyet berlarian di atas permukaan jalan. Mereka memainkan di tepi hutan di atas batu karang yang menukik curam ke laut lepas.

Tak hanya monyet, seekor babi rusa sudah menjadi ‘tuan rumah’ di daerah ini. Masyarakat setempat menyebutnya “Bro”. Babi rusa ini begitu jinak dan sering mengharapkan kemurahan hati dari pengunjung yang datang agar melemparkan makanan.

Sangat disarankan untuk tidak mencoba masuk ke jalan-jalan kecil ke dalam hutan dengan kendaraan sewa Anda, karena pada hakekatnya pulau ini merupakan pulau terdepan dan menjadi perhatian militer untuk menjaganya dari ancaman pihak luar. Tidak heran saat penjagaan di pulau ini melibatkan tentara dan polisi bersenjata.

Dari arah Monumen Kilometer Nol ke Iboih akan melewati tikungan tajam dan menurun. Hati-hatilah saat menukik, karena hal ini dapat menghentikan keasyikan Anda berpetualang di atas motor skuter matik yang menyenangkan. Tetaplah berkendaraan pada kecepatan yang aman.

Saat menemukan gerbang pantai Iboih, teruskan motor Anda sampai ujung jalan untuk menemukan surga perairan yang belum banyak tersentuh. Di sini ada beragam atraksi menanti Anda, mulai dari memancing, snorkling , menyelam, atau sekadar bersantai di kedai kopi dan bercengkrama dengan penduduknya yang ramah.

Lihat Rambu-rambu Lalu Lintas Setiap persimpangan jalan selalu didahului rambu-rambu penunjuk arah. Hal ini termasuk rambu-rambu dari Iboih ke Gapang, dua buah pantai terbaik yang dipisahkan jarak sekitar 5 kilometer saja.

Ke Gapang hanya perlu menelusuri jalan lurus dan mengikuti petunjuk jalan. Memang tak jelas sekali kapan harus belok ke Pantai Gapang, sampai Anda melihat taman segitiga di sebelah kiri Anda dengan tulisan Gapang Beach Resort.

Anda bisa lewat jalur resor. Bisa juga ke jalan di depannya sekitar 50 meter ke arah kiri yang akan membawa Anda ke pantai Gapang yang menghipnotis.

Saat melanjutkan perjalanan ke Sabang, jalan di tepi hutan dan pantai akan menjadi hiburan selama kurang lebih 25 menit pada motor yang meliuk-liuk menyusuri jalanan. Perhatikan kondisi motor Anda.

Pastikan tak ada masalah saat mengemudikannya, karena dalam perjalanan ke Sabang dari Gapang, Anda akan melewati tanjakan dan turunan yang panjang dan cukup menantang. Hal ini terutama harus menjadi perhatian Anda saat mencoba rem kendaraan.

Kapan Anda tergoda untuk melihat pemandangan yang sering kali mengintip Anda dari celah pohon-pohon tropis yang besar, berhentilah sejenak lalu parkirkan motor Anda di tepi jalan yang aman.

Di tikungan tajam yang menurun, pemandangan terlihat dalam porsi terbaik. Telah banyak wisatawan asing yang juga bersewakan sepeda motor juga turun sejenak dan mengabadikan panoramanya.

Hati-hatilah bila Anda terlalu dekat ke tepi tebing, karena tidak ada jalur naik bila seseorang jatuh ke dalamnya. Tepi ini pun tak berpagar, jadi jangan terlalu bersemangat dan hilang kendali saat berdiri di tepinya.

Di sini Monyet pun terkadang merasa berhak mendapatkan penghargaan berupa sedikit makanan di ‘daerah monyet’ ini. Jangan melakukan kontak mata dengan mereka saat Anda bermotor ria, karena hal itu dianggapnya sebagai tantangan untuk monyet jantan yang berkuasa.

Batas Kecepatan dan Klakson Batas kecepatan memang tidak diterapkan secara ketat tetapi secara sadar Anda tidak ingin merusak liburan dengan permasalahan kecelakaan lalu lintas atau terkait hukum karena terlalu kencang mengemudikan sepeda motor sewaan. Jadi, walau jalan di pulau ini begitu kosong dan mulus, jagalah kecepatan Anda di batas yang wajar.

Kapan perlu, bunyikan klakson atau tanda peringatan suara sesekali saja untuk mengingatkan pengendara lain pada keberadaan Anda. Karena Sabang sedang berkembang dan pembangunan beberapa fasilitas umum masih berjalan maka sesekali Anda mungkin akan berada di belakang truk besar. Bisa jadi asapnya mengganggu Anda.

Bila itu memang terjadi maka lebih baik Anda berhenti dahulu atau melaju lebih lambat dari truk tersebut. Kapan Anda memilih untuk menyusulnya, hati-hatilah.

Lampu depan kendaraan bermotor sudah menjadi aturan umum untuk selalu dinyalakan demi keamanan dan penegakan hukum oleh warga yang berdisiplin. Jadi, nyalakanlah lampu depannya saat berkeliling
Baca Selengkapnya

Wisata Pantai Sumur Tiga Mulai Dibenah



SERAMBINEWS.COM, SABANG – Jika selama ini wisata kawasan Sumur Tiga, Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Sabang, mulai dibenah. Sejumlah fasilitas seperti peralatan selam dangkal (snorkling) dan banana boat, sudah disediakan.

Ketua Kelompok Wisata “PNPM Ie Meule”, Arpandi, mengatakan sebulan terakhir tiap hari Minggu atau hari libur, mulai dikunjungi warga untuk berekrasi. Sebelumnya, pantai dekat lahan Pemko Sabang ini hanya jadi “kandang sapi.. Pantai Sumu akan jadi alternatif selain Iboih dan Gapang,” kata Arpandi.

Disebutkan, sudah ada lima kelompok wisata yang menyediakan alat snoker. “Kalau untuk diving belum ada. Kita mulai berkembang berkat bantuan PNPM Sabang. Banana boat baru ada satu unit yang mampu membawa lima orang,” katanya.

Dikatakan, memang ada kendala di kawasan laut lut lepas ini. Jika musim angin timur Juli-Desember, kemungkinan tempat ini tutup hingga dua bulan. Buka kembali pada masa tenang.

Tarif banana boat Rp 25.000/orang mengarungi lintasan Ie Meule ke Ujung Ie Meulee sepanjang satu kilometer. Penumpang akan dibawa sebanyak empat kali trip.

“Kita juga menyewa boat untuk warga yang mau mancing. Tarif Rp 400 ribu per hari. Kl setengah hari juga boleh, biayanya Rp 200 ribu. Kl snoker biayanya Rp 25 ribu lengkap dengan kaki bebek. Tanpa kaki bebek hanya Rp ribu,” katanya.
Baca Selengkapnya

Mantan Panglima Laot Iboeh Sabang Terima Penghargaan Kalpataru


SABANG- Mantan Panglima Laot Iboeh Sabang, Ishak Idris (55) memperoleh penghargaan Kalpataru oleh Presiden SBY di Istana Kepresidenan, Selasa 5 Juni 2012.
Perhargaan tersebut diberikan atas dedikasi Ishak selama lebih dari 30 tahun bergelut dengan lingkungan dan berhasil menanam sedikitnya 32 hektar pohon mangrove di sepanjang pesisir Pantai Iboeh.
Selain itu Ishak juga berhasil menerapkan aturan laut dan adat istiadat laut yang hingga saat ini masih diberlakukan sebagai aturan baku dikalangan Nelayan Iboeh dan sekitarnya.
Kepada The Atjeh Post Ishak mengaku penghargaan yang diterimanya bukan untuk dibanggakan, karena yang terpenting menanamkan kecintaan pada generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan.

“Saya hanya berharap, apa yang sudah saya lakukan akan menjadi panutan dan diikuti oleh generasi penerus kita,” tandas Ishak melalui telpon genggamnya.

Sementara itu, Zulfipurnawati Sekretaris Bapedalda Kota Sabang yang mendampingi Ishak mengatakan penghargaan yang diperoleh tersebut adalah hadiah ulang tahun bagi Kota Sabang yang jatuh pada tanggal 14 Juni 2012 mendatang, dan selain penghargaan Kalpataru, Kota Sabang juga memperoleh Sertifikat Adipura yang rencananya akan diserahkan langsung oleh Menteri lingkungan Hidup di Kantor Kementerian Jakarta.

“Kita juga memperoleh penghargaan lain yakni sertifikat Adipura ke 3 untuk Kota Sabang,” tukasnya.

Saat ini ia menyebutkan, untuk Kalpataru Kota Sabang sudah memperoleh dua kali penghargaan yang pada tahun sebelumnya Almarhum Doden juga memperoleh penghargaan yang sama.

“Intinya kita harus terus berupaya berbuat yang terbaik untuk Kota Sabang tercinta ini, baik secara umum maupun individualnya,” harapnya.

sumber : http://sabangtourism.asia (Visit ThisWebsite Now)
Baca Selengkapnya

Sabang Potensial Jadi Kota Jasa


BANDA ACEH – Anggota DPR Mardani menyatakan kawasan Sabang memiliki potensi cukup besar untuk digarap menjadi sebagai kota penyedia jasa perkapalan dan pariwisata.
“Potensi geografis yang dimiliki Sabang harus mampu digarap maksimal oleh Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) sehingga kawasan ini dapat berkembang dan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Aceh,” kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Banda Aceh, hari ini.

Dalam kunjungan kerja Komisi VI ke Sabang dan bertemu dengan pimpinan BPKS dan pemerintah kota setempat, ia mengatakan berbagai potensi yang dimiliki di Sabang akan mampu menyedot para investor untuk berinvestasi di Aceh.

“BPKS bersama pemerintah daerah harus mampu bersinergi dalam membangun berbagai infrastruktur pendukung seperti galangan kapal sehingga kapal-kapal dalam dan luar negeri yang melintas di perairan Sabang dapat singgah dan menggunakan berbagai jasa yang ditawarkan,” katanya.

Mardani menyarankan agar BPKS dapat fokus dengan menyiapkan kajian akademis, desain dan skala prioritas dalam membangun infrastruktur yang ada sehingga proyek tersebut dapat dituntaskan pembangunannya.

“Artinya, jika ingin membangun sebuah proyek harus ada kajian akademis, desain dan skala prioritas sehingga keberadaan infrastruktur itu benar-benar dibutuhkan dan sesuai dengan kultur daerah setempat,” katanya.

Ia menambahkan, dalam memajukan kawasan Sabang dan Pulau Aceh harus dilakukan secara bertahap, sebab kedua daerah tersebut memiliki potensi yang cukup besar untuk mendatangkan investasi dan menampung pasar tenaga kerja.

“Semua anggota komisi VI DPR yang berkunjung ke Sabang sepakat untuk mendukung pembangunan Sabang dan Pulau Aceh,” katanya. Pihaknya juga berharap pimpinan daerah terpilih di Aceh dan kedua kabupaten/kota itu dapat bersinegeri dengan BPKS untuk mendukung berbagai program pembangunan dalam memajukan kedua kawasan tersebut di masa mendatang.

“Kami yakin dengan potensi yang cukup besar yang dimiliki Sabang dan Pulau Aceh dan adanya kenyamanan serta iklim investasi yang kondusif akan menjadi penarik bagi investor dalam dan luar negeri untuk menanam modalnya di Aceh,” demikian Mardani.

sumber : http://sabangtourism.asia (Visit This Website Now)
Baca Selengkapnya

ASPPI: Pemerintah Agar Buat Standar Wisata Aceh


Banda Aceh,- Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh mengharapkan pemerintah setempat membuat standar dalam bentuk qanun (peraturan daerah) tentang pariwisata, sehingga tidak terjadi perbuatan maksiat yang dikhawatirkan warga. ”Sudah saatnya pemerintah Aceh dan kabupaten/kota untuk membuat standar pariwisata, sehingga hal-hal yang menimbulkan perbuatan maksiat bisa dihindari,” kata Wakil Ketua ASPPI Aceh Nasir Yusuf di Banda Aceh, Senin.

Ia mengatakan hal itu terkait dengan aksi pembongkaran dan pembakaran sejumlah kafe oleh para pemuda di sekitar lokasi pantai Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (13/5). Nasir menyatakan, dengan adanya standar pariwisata yang tetuang dalam qanun, maka pelaku wisata, termasuk pedagang bisa melaksanakan semua kegiatan sesuai dengan aturan.

Misalnya, katanya, untuk membangun kafe dilarang membuat bilik-bilik, sehingga upaya para remaja laki-laki dan perempuan yang ingin melakukan maksiat tidak bisa. Selanjutnya, kata Nasir, perlu dibuat peraturan agar setiap objek wisata ada pengawas, seperti petugas wilayatul hisbah (polisi syariat), sehingga anak-anak remaja tidak bisa berbuat maksiat.

Ia menilai, adanya perbuatan maksiat di lokasi objek wisata, karena tidak ada pengawasan langsung dari petugas. ”Jadi, kalau memang perlu ada petugas, maka ditempatkan di lokasi wisata, dan itu harus diatur di dalam qanun,” katanya.

Menurut Nasir, wisata tidak identik dengan maksiat. Wisata adalah kegiatan untuk menikmati alam yang telah diciptakan oleh Allah SWT. ”Jadi, alam yang indah ini diciptakan oleh Allah SWT memang untuk dinikmati oleh manusia yang ada di muka bumi ini,” katanya.

Oleh karena itu, tugas pemerintah bagaimana alam yang indah pemberian dari Allah SWT ini bisa dinikmati oleh semua orang dengan menghindari hal-hal yang negatif, katanya. Ia juga menyayangkan adanya pembakaran dan pembongkaran kafe di lokasi wisata, karena akan berdampak negatif terhadap perkembangan wisata di Aceh.

“Dengan kejadian itu, orang akan beranggapan wisata identik dengan maksiat, padahal tidak. Seharusnya aparat desa memberi peringatan keras, apakah diancam akan ditutup apabila tetap di kafe itu tempat maksiat,” katanya.

Bila sudah diperingatkan, tapi tetap ada maksiat, menurut Nasir, berarti ada yang salah, mungkin kurang pengawasan. Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah segera turun tangan, karena pariwisata merupakan sektor yang paling besar manfaatnya, karena efeknya cukup besar, terutama ekonomi rakyat kecil akan tumbuh.

sumber : http://sabangtourism.asia (Visit This Website Now)
Baca Selengkapnya

DPD ASPPI Aceh Latih Pengusaha Ekonomi Kreatif



SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Provinsi Aceh mengagendakan pelatihan pengusaha muda yang bergerak di sektor industri ekonomi kreatif.
“Pelatihan ini direncanakan melihatkan lebih 300 pelaku usaha ekonomi kreatif yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh,” kata Kepala Biro Organisasi dan Pengkaderan ASPPI Aceh Azwani Awi di Banda Aceh, Rabu (8/8/2012)

Kepala Biro Organisasi dan Pengkaderan ASPPI Aceh Azwani Awi

Menurut dia, pelatihan yang rencananya digelar September atau Oktober 2012 tersebut bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah daerah membangun dan mengembangkan industri ekonomis kreatif dan pariwisata.

Apalagi, kata dia, Pemerintah Aceh memprogramkan tahun kunjungan wisata atau “Visit Aceh Year 2013″. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para pengusaha muda tersebut memberikan kontribusi terbaiknya bagi industri kepariwisataan Aceh.

“Pemerintah maupun pihak swasta tidak bisa berjalan sendiri-sendiri membangun dan mengembangkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Karena itu, ASPPI berupaya meningkatkan kapasitas mereka dalam menghadapi persaingan global,” ujar dia.

Ia menambahkan, hasil yang diharapkan dari pelatihan tersebut nantinya akan melahirkan pengusaha ekonomi kreatif yang handal, sehingga mampu membangun dan mengembangkan industri pariwisata Aceh.

“Pariwisata merupakan industri dengan sumber daya yang tidak pernah habis. Hampir semua negara mengembangkan industri ini, termasuk Aceh,” sebut dia.

Aceh, lanjut dia, memiliki potensi pariwisata yang tidak terbatas. Banyak objek wisata yang bisa dijual kepada wisatawan. Kini, tinggal bagaimana pengusaha muda menggarapnya dengan optimal.

“Karena itu, ASPPI Aceh berupaya meningkatkan kapasitas dan kreativitas pengusaha muda, sehingga mampu menjadikan pariwisata sebagai industri andalan,” kata Azwani Awi yang juga Direktur Delta Intermedia, perusahaan “event organizer” di Banda Aceh.

sumber :http://sabangtourism.asia (Visit This Website Now)
Baca Selengkapnya

Festival Seudati, Kebangkitan Seni dan Tradisi



Perhelatan kesenian tari Seudati Aceh akhirnya resmi dibuka oleh Direktur Promosi Pariwisata dalam Negeri Kemenparekraf, M Faried yang berlangsung meriah di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta, Sabtu (11/08).

Acara yang dikemas dalam launching “Festival Tari Seudati Bireuen Aceh 2012″, menjadi salah satu acara seni budaya daerah Aceh yang kali ini Kabupaten Bireuen menjadi tuan rumah selaku penyelenggara di bulan September mendatang.

Ketua Panitia Festival Seudati, Dedi Kuswana mengatakan adanya kegiatan ini bisa menjadi kebangkitan untuk seni-seni dan traidisi budaya yang kini sudah mulai hilang, termasuk tari seudati.

“Kita punya harapan acara ini bukan jadi awal dan akhir dari kebangkitan seni-seni yang ada di Aceh, dan Bireuen pada khususnya untuk tari seudati,” ungkapnya.

Dedi juga menambahkan, nama seudati Bireuen ini punya tujuan untuk menghargai pendahulu dan maestro yang telah mengenalkan seudati di Bireuen dan juga daerah lainnya di Aceh, sehingga ke depan tari Seudati juga bisa mendunia layaknya tari Saman.

sumber : http://seputaraceh.com (Visit This Website Now)
Baca Selengkapnya

Putri Pariwisata Aceh Harus Berjilbab



Lhoksukon —- Finalis Putri Pariwisata Indonesia 2011, Cut Nyak Dhien Haiva, meminta kepada peserta putri Pariwisata Aceh 2012 wajib memakai jilbab.

Hal itu dikatakannya menyusul dibukanya pendaftaran Putri Pariwisata Aceh terhitung 1-25 Juni 2012.

“Kepada remaja Aceh yang berniat menjadi Putri Pariwisata tidak sesekali melakukan hal yang mencederai nilai-nilai syariat Islam yang telah tegak di Aceh. Berprestasi itu tidak harus mengorbankan norma-norma agama,” harap Ketua Panitia Pemilihan PPI Audisi Aceh 2012 itu.

“Tujuannya adalah semua peserta wajib memakai jilbab. Beda sebelumnya, peserta daftar pribadi ke Medan,” tambahnya.

Dengan memakai pakaian islami, tambah Cut Nyak Dhien Haiva, selain tuntutan syariat, juga menjadi jati diri wanita Serambi Mekkah.

Dalam audisi Putri Pariwisata Aceh itu, dia mengaku menjalin kerja sama dengan Dinas Pariwisata Aceh.

PPI Aceh tahun ini memiliki tantangan besar menyambut Visit Aceh 2013. Siapapun terpilih nanti menjadi PR pertama baginya.

“Harapan saya, perwakilan Aceh bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tahun ini mudah-mudahan bisa masuk lima besar, bahkan menjadi juara,” tambah Cut Nyak Dhien

Sementara syarat pendaftaran harus berdomisili di Aceh (bukti lampiran fotokopi KTP), tinggi minimal 165 cm, berat tubuh proporsional serta menarik, berwawasan luas, pintar, ramah serta sopan, usia 19-24 tahun, belum menikah serta belum punya anak, mengisi formulir, membayar uang pendaftaran Rp100 ribu dan foto Close Up empat lembar.

sumber :http://seputaraceh.com (Visit This Website Now)
Baca Selengkapnya

Wisata Ramadhan



ADA tiga kata yang cenderung mirip dan sering kali dipertukarkan penggunaannya, yaitu wisata religi (religious tourism), wisata ziarah (pilgrimage tourism) dan wisata spritual (spiritual tourism). Jenis wisata yang paling cocok untuk Aceh adalah wisata religi, karena wisatawan yang berkunjung ke Aceh tak hanya sekedar berziarah di makam ulama besar semisal makam Syiah Kuala (wisata ziarah) atau melaksanakan ibadah sulok di dayah-dayah (wisata spritual), tetapi dapat juga menjalankan ibadah puasa dengan lebih nyaman, semisal dalam rangka shalat Tarawih dan bersedekah serta menyantuni anak yatim.

Jika dikaitkan dengan daya tarik wisata religi terhadap pelaksanaan ibadah dalam bulan Ramadhan, maka tentu daya tariknya begitu kuat, begitu besar. Karena, bagaimana pun juga bulan Ramadhan adalah bulan pembebasan dan pengampunan, bulan untuk memperbanyak sedekah dan berbuat ihsan. Pada bulan ini dibukakan pintu-pintu surga, dilipatgandakan pahala kebaikan, dan dimaafkan kesalahan.

Itu sebabnya, daya tarik wisata religi, yaitu yang turisnya melakukan perjalanan dalam rangka melakukan ibadah dalam bulan Ramadhan ini begitu besar. Berjuta-juta umat Islam melakukan umrah di tanah suci dalam bulan Ramadhan ini. Bahkan, tahun ini, pemerintah Arab Saudi terpaksa membatasi visa umrah. Itu pertanda, jumlah peminat yang melalukan umrah di bulan suci Ramadhan melebihi kapasitas yang tersedia atau sehingga berlimpah.

Idealnya, jika umat Islam yang melakukan umrah di Mekkah melebihi daya tampungnya, maka limpahan yang berasal dari Asia Tenggara tentulah dapat ditampung di serambinya. Bagaimanapun, Aceh telah mendapat pengakuan muslim Asia Tenggara sebagai negeri Serambi Mekkah. Ikon Aceh sebagai Serambi Mekkah yang telah menguat dalam benak konsumen sejak ratusan tahun lalu.

Hal itu antara lain dibuktikan dengan pengakuan atas masuknya Islam pertama sekali ke Nusantara, banyaknya ulama besar yang juga menulis sejumlah kitab agama dan sastera Nusantara (Syeh Abdurrauf Alsingkil, Hamzah Fanzury, Nuruddin Arraniry, dan Syamsuddin Al Sumaterani) dengan murid-murid bertebaran di seantero Asia Tenggara ini tentulah merupakan daya tarik yang amat kuat dalam rangka berwisata religi di Aceh.

Alasan tambahan berwisata religi di Aceh adalah adanya kesempatan beribadah salah satu mesjid terindah di Asia Tenggara (Mesjid Baiturrahman), dan Mesjid yang selamat dari terjangan tsunami yang terbesar di dunia (Mesjid Baiturrahim Uleelheue), dapat berziarah di Makam Syiah Kuala, dapat bersedekah di panti asuhan anak yatim, dan dapat melaksanakan ibadah sulok di Dayah Lueng Ie, serta berkesempatan melihat ‘keajaiban dunia’ Kapal Apung, kapal di atas rumah.

Kita berharap, dengan izin Allah swt, di masa depan: Aceh akan menjadi destinasi wisata religi terunggul di Asia Tenggara. Semoga!(Oleh Jasman J. Ma’ruf Kepala Disbudpar Aceh)

sumber : http://aceh.tribunnews.com (Visit ThisWebsite Now)
Baca Selengkapnya

Bahasa Aceh 5



Assalamualaikum, Jumpa Lagi di Edisi “Kamus Bahasa Aceh”, untuk kali ini Penulis akan menerbitkan postingan mengenai kosa kata bahasa Aceh untuk pembaca yang ingin belajar bahasa Aceh. Belajar bahasa Aceh sungguh mudah sekali, tidak perlu dihafal tapi cukup diingat dan dipraktekkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Insyaallah bisa membantu anda berkunjung ke Aceh dalam rangka Visit Aceh 2013. Edisi kali ini “Pasar”

Pasar = Pasai/Peukan
Warung = Keude
Ramai = Rame
Sepi = Seungue
Kota = Kota
Desa = Gampong/Desa
Sayur = Gulee
Siang/Hari = Uro
Malam = Malam
Gelap = Supot
Jual = Meukat
Beli = Bloe
Uang = Peng
Belanja = Beulanja
Ikan = Eungkot
Lorong = Jurong
Gerobak = Gurubak
Barang = Barang
Lama = Trep
Baru = Baro
Kios = Beng

Kamus Bahasa Aceh ini cuma penulis translitkan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Aceh secara umum. Karena keterbatasan Bahasa Aceh lainnya seperti Gayo, Alas, Singkil, Haloban dll penulis menerima sumbangan tulisan dari pembaca bisa dishare di facebook.
Baca Selengkapnya

Bahasa Aceh 4



Assalamualaikum, Jumpa Lagi di Edisi “Kamus Bahasa Aceh”, untuk kali ini Penulis akan menerbitkan postingan mengenai kosa kata bahasa Aceh untuk pembaca yang ingin belajar bahasa Aceh. Belajar bahasa Aceh sungguh mudah sekali, tidak perlu dihafal tapi cukup diingat dan dipraktekkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Insyaallah bisa membantu anda berkunjung ke Aceh dalam rangka Visit Aceh 2013. Edisi kali ini “Wisata”

Laut = Laot
Danau = Kuala
Sungai = Krueng
Rencong = Rincong
Pakaian Adat = Bajee adat
Makam = Kubu
Kapal Laut = Bot
Pesawat = Kapai
Gunung = Gunong
Baju = Bajee
Goa = Guha
Raja = Raja
Pasir = Anoe
Sepeda = Geuritan Angen
Kereta Api = Geuritan Apui
Air = Ie
Indah = Lagak
Mesjid = Mesjid
Tinggal = Tinggai
Kunjung = Kunjong
Budaya = Budaya
Hukum = Hukom

Kamus Bahasa Aceh ini cuma penulis translitkan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Aceh secara umum. Karena keterbatasan Bahasa Aceh lainnya seperti Gayo, Alas, Singkil, Haloban dll penulis menerima sumbangan tulisan dari pembaca bisa dishare di facebook.
Baca Selengkapnya

Bahasa Aceh 3

Assalamualaikum, Jumpa Lagi di Edisi “Kamus Bahasa Aceh”, untuk kali ini Penulis akan menerbitkan postingan mengenai kosa kata bahasa Aceh untuk pembaca yang ingin belajar bahasa Aceh. Belajar bahasa Aceh sungguh mudah sekali, tidak perlu dihafal tapi cukup diingat dan dipraktekkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Insyaallah bisa membantu anda berkunjung ke Aceh dalam rangka Visit Aceh 2013. Edisi kali ini “Rumah”

Rumoh = Rumoh
Pintu = Pinto
Jendela = Jendela
Pagar = Pageu
Pintu Pagar = Abah Rot
Halaman = Leun
Dapur = Dapur
Kamar = Kama
Sumur = Mon
Jamban = Kakoh
Jalan = Jalan/Rot/Rauh
Kebun = lampoh
Atap = Bubong
Tiang = Tameh
Dinding = Binteh
Ruang Tamu = Rueung Jamee
Kasur = Kasoe
Tangga = Reunyeun
Papan = Papeun
Lampu = Lampu
Lemari = Mari

Kamus Bahasa Aceh ini cuma penulis translitkan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Aceh secara umum. Karena keterbatasan Bahasa Aceh lainnya seperti Gayo, Alas, Singkil, Haloban dll penulis menerima sumbangan tulisan dari pembaca bisa dishare di facebook.
Baca Selengkapnya

Bahasa Aceh 2

Assalamualaikum, Jumpa Lagi di Edisi “Kamus Bahasa Aceh”, untuk kali ini Penulis akan menerbitkan postingan mengenai kosa kata bahasa Aceh untuk pembaca yang ingin belajar bahasa Aceh. Belajar bahasa Aceh sungguh mudah sekali, tidak perlu dihafal tapi cukup diingat dan dipraktekkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Insyaallah bisa membantu anda berkunjung ke Aceh dalam rangka Visit Aceh 2013. Edisi kali ini “Anggota Tubuh”

Kepala = Ulee
Rambut = Oek
Telinga = Geuleunyueng
Mata = Mata
Alis Mata = Bulee Keuneng
Hidung = Idoeng
Mulut = Abah
Tangan = Jaroe
Bahu = Baho
Siku = Seungkee
Jari = Aneuk Jaroe
Paha = Pha
Kaki = Kaki
Lutut = Tu-ot
Dahi = Dhoe
Tumit = Tumet
Gigi = Igoe
Lidah = Lidah
Kumis = Mesee
Perut = Pruet
Pinggang = Keu-ing
Punggung = Rhueng
Kuku = Ukee
Leher = Takue
Dada = Dada
Bibir = Bibie

Kamus Bahasa Aceh ini cuma penulis translitkan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Aceh secara umum. Karena keterbatasan Bahasa Aceh lainnya seperti Gayo, Alas, Singkil, Haloban dll penulis menerima sumbangan tulisan dari pembaca bisa dishare di facebook.
Baca Selengkapnya

Belajar Bahasa Aceh 1

Assalamualaikum, Jumpa Lagi di Edisi “Kamus Bahasa Aceh”, untuk kali ini Penulis akan menerbitkan postingan mengenai kosa kata bahasa Aceh untuk pembaca yang ingin belajar bahasa Aceh. Belajar bahasa Aceh sungguh mudah sekali, tidak perlu dihafal tapi cukup diingat dan dipraktekkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Insyaallah bisa membantu anda berkunjung ke Aceh dalam rangka Visit Aceh 2013. Edisi kali ini “Perkenalan”

Orang = Ureung
Laki = Agam
Perempuan = Inong
Kita = Saya
Saya = Lon
Aku = Kee
Mereka = Awak nyan
Dia = jih
Kamu = Kah/Droekeuh
Kami = Kamoe
Kalian = Awak droekeuh
Kawan = Ngon
Saudara = Syedara
Ada = Na
Tiada = Hana
Apa = Peue
Apa = Peue
Siapa = Siapa
Dimana = Pat
Kapan = Pajan
Bagaimana = Pakiban
Kenapa = Pakoen
Berapa = Padup/padum

Kamus Bahasa Aceh ini cuma penulis translitkan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Aceh secara umum. Karena keterbatasan Bahasa Aceh lainnya seperti Gayo, Alas, Singkil, Haloban dll penulis menerima sumbangan tulisan dari pembaca bisa dishare di facebook.
Baca Selengkapnya