Ini Hanya Blog Biasa yang Menyediakan Informasi Hal-hal Menarik Tentang Aceh.
Kuah Pliek-U, Gulai Para Raja
Masakan atau gulai khas Aceh.
Okezine - Template
Mesjid Raya Baiturrahman
Saksi bisu sejarah Aceh.
Okezine - Template
Tari Saman
Satu ciri menarik dari tari Aceh
..
Prev 1 2 3 Next

Tuesday, 14 August 2012

Arbab, Alat Music Tradisional Aceh


Instrumen ini terdiri dari 2 bagian yaitu Arbabnya sendiri (instrumen induknya) dan penggeseknya (stryk stock) yang dalam bahasa daerah disebut : Go Arab. Instrumen ini terbuat dari bahan : tempurung kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai

Musik Arbab pernah berkembang di daerah Pidie, Aceh Besar dan Aceh Barat dan Etnis Batak. Biasanya Arbab ini dipertunjukkan pada acara-acara keramaian rakyat, seperti hiburan rakyat, pasar malam dsb. Namun, demikian sekarang ini tidak pernah dijumpai kesenian ini, diperkirakan sudah mulai punah. Terakhir kesenian ini dapat dilihat pada zaman pemerintahan Belanda dan pendudukan Jepang.

sumber : http://p4tksb-jogja.com (Visit This Website Now)
Baca Selengkapnya

Khanduri Apam



Khanduri Apam (Kenduri Serabi) adalah salah satu tradisi masyarakat Aceh berupa pada bulan ke tujuh (buleun Apam) dalam kalender Aceh. Buleun Apam adalah salah satu dari nama-nama bulan dalam “Almanak Aceh” yang setara dengan bulan Rajab dalam Kalender Hijriah. Buleun artinya bulan, dan Apamadalah sejenis makanan yang mirip serabi.

Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Aceh untuk mengadakan Khanduri Apam pada buleun Apam. Tradisi ini paling populer di kabupaten Pidie sehingga dikenal dengan sebutan Apam Pidie. Selain di Pidie, tradisi ini juga dikenal di Aceh Utara, Aceh Besar dan beberapa kabupaten lain di Provinsi Aceh.

Kegiatan toet apam (memasak apam) dilakukan oleh kaum ibu di desa. Biasanya dilakukan sendirian atau berkelompok. Pertama sekali yang harus dilakukan untuk memasak apam adalah top teupong breuh bit (menumbuk tepung dari beras nasi). Tepung tersebut lalu dicampur santan kelapa dalam sebuah beulangong raya (periuk besar). Campuran ini direndam paling kurang tiga jam, agar apam yang dimasak menjadi lembut. Adonan yang sudah sempurna ini kemudian diaduk kembali sehingga menjadi cair. Cairan tepung inilah yang diambil dengan aweuek/iros untuk dituangkan ke wadah memasaknya, yakni neuleuek berupa cuprok tanoh (pinggan tanah).

Dulu, Apam tidak dimasak dengan kompor atau kayu bakar, tetapi dengan on ‘ue tho (daun kelapa kering. Malah orang-orang percaya bahwa Apam tidak boleh dimasak selain dengan on “ue tho ini. Masakan Apam yang dianggap baik, yaitu bila permukaannya berlubang-lubang , sedang bagian belakangnya tidak hitam dan rata(tidak bopeng).

Apam paling sedap bila dimakan dengan kuahnya, yang disebut kuah tuhe, berupa masakan santan dicampur pisang klat barat(sejenis pisang raja) atau nangka masak serta gula. Bagi yang alergi kuah tuhe mungkin karena luwihnya (gurih), kue Apam dapat pula dimakan bersama kukuran kelapa yang dicampur gula. Bahkan yang memakan Apam saja (seunge Apam), yang dulu di Aceh Besar disebut Apam beb. Selain dimakan langsung, dapat juga Apam itu direndam beberapa lama ke dalam kuahnya sebelum dimakan. Cara demikian disebut Apam Leu’eop. Setelah semua kuahnya habis dihisap barulah Apam itu dimakan.

Apam yang telah dimasak bersama kuah tuhe siap dihidangkan kepada para tamu yang sengaja dipanggil/diundang ke rumah. Dan siapapun yang lewat/melintas di depan rumah, pasti sempat menikmati hidangan Khanduri Apam ini. Bila mencukupi, kenduri Apam juga diantar ke Meunasah (surau di Aceh) serta kepada para keluarga yang tinggal di kampung lain. Begitulah, acara toet Apam diadakan dari rumah ke rumah atau dari kampung ke kampung lainnya selama buleuen Apam(bulan Rajab) sebulan penuh.

Sejarah Khanduri Apam

Tradisi Khanduri Apam ini adalah berasal dari seorang sufi yang amat miskin di Tanah Suci Mekkah. Si miskin yang bernama Abdullah Rajab adalah seorang zahid yang sangat taat pada agama Islam. Berhubung amat miskin, ketika ia meninggal tidak satu biji kurma pun yang dapat disedekahkan orang sebagai kenduri selamatan atas kematiannya. Keadaan yang menghibakan/menyedihkan hati itu; ditambah lagi dengan sejarah hidupnya yang sebatangkara, telah menimbulkan rasa kasihan masyarakat sekampungnya untuk mengadakan sedikit kenduri selamatan di rumah masing-masing. Mereka memasak Apam untuk disedekahkan kepada orang lain. Itulah ikutan tradisi toet Apam (memasak Apam) yang sampai sekarang masih dilaksanakan masyarakat Aceh.

Selain pada buleuen Apam (bulan Rajab), kenduri Apam juga diadakan pada hari kematian. Ketika si mayat telah selesai dikebumikan, semua orang yang hadir dikuburan disuguhi dengan kenduri Apam. Apam di perkuburan ini tidak diberi kuahnya. Hanya dimakan dengan kukuran kelapa yang diberi gula (dilhok ngon u)

Khanduri Apam juga diadakan di kuburan setelah terjadi gempa hebat– seperti gempa tsunami, hari Minggu, 26 Desember 2004. Tujuannya adalah sebagai upacara Tepung Tawar (peusijuek) kembali bagi famili mereka yang telah meninggal. Akibat gempa besar; boleh jadi si mayat dalam kubur telah bergeser tulang-belulangnya. Sebagai turut berduka-cita atas keadaan itu; disamping memohon rahmat bagi si mati, maka diadakanlah khanduri Apam tersebut.

Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa latar belakang pelaksanaan kenduri apam pada mulanya ditujukan kepada laki-laki yang tidak shalat Jum’at ke mesjid tiga kali berturut-turut, sebagai dendanya diperintahkan untuk membuat kue apam sebanyak 100 buah untuk diantar ke mesjid dan dikendurikan (dimakan bersama-sama) sebagai sedekah. Dengan semakin seringnya orang membawa kue apam ke mesjid akan menimbulkan rasa malu karena diketahui oleh masyarakat bahwa orang tersebut sering meninggalkan shalat jumat.

Berikut ini nama-nama bulannya:
Muharram –> Asan Usén
Safar –> Sapha
Rabi’ul –> Awal Molôt
Rabi’ul Akhir –> Adoë Molôt
Jumadil Awal –> Molôt Keuneulheuëh
Jumadil Akhir –> Khanduri Boh Kayèë
Rajab –> Khanduri Apam
Syakban –> Khanduri Bu
Ramadhan –> Puasa
Syawal –> Uroë Raya
Zulkaidah –>Meu-apét
Zulhijjah –> Haji

Sumber | Aceh Pedia
Baca Selengkapnya

Konjen Kemenlu Kunjungi Sabang



SERAMBINEWS - Konsulat Jendral (Konjen) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bidang Pengembangan dan Pengkajian Kebijakan, Teuku Darmawan, Selasa (24/7) berkunjung ke Sabang. Dalam kunjungan itu, Darmawan turut didampingi Samsul Rizal (Kepala Subdit Pengamanan Informasi Direktorat Keamanan Diplomatik Kemenlu) dan Putri Sasongko (Pejabat Fungsional Direktorat Keamanan Diplomatik Kemenlu). Rombongan itu tiba di Sabang sekitar pukul 10.00 WIB kemarin disambut Pj Walikota Sabang, Zulkifli Hasan MM dan muspida setempat.

Menurut Darmawan, kunjungan ke Sabang merupakan agenda selingan sebelum melakukan pertemuan khusus dengan Gubernur Aceh di Banda Aceh besok (hari ini-red). “Kami siap mempromosikan potensi Sabang ke luar negeri, baik dari sisi wisata maupun investasi,” ujar Teuku Darmawan yang juga mantan Konsul Jenderal RI di Hamburg, Jerman itu.

Saat di Sabang, rombongan didampingi Muspida Sabang dan sejumlah Pejabat BPKS mengunjungi sejumlah objek wisata seperti Gapang dan Iboih, termasuk melihat dermaga BPKS. Sore kemarin, rombongan kembali ke Banda Aceh melalui Pelabuhan Balohan, Sabang
Baca Selengkapnya

Kuliah Pariwisata di Italia, Ayo Buruan !!


SERAMBINEWS.COM - Siapa yang mempunyai impian bertandang ke Italia? Mungkin Anda menyimpan mimpi itu. Coba wujudkan dengan mengajukan aplikasi beasiswa ini!


MIB School of Management of Trieste, Italia, membuka peluang beasiswa bagi yang berminat dalam bidang pariwisata dan hiburan. Penerima beasiswa juga akan mendapatkan biaya pendidikan dan menghadiri The XII Edition of the International Master in Tourism & Leisure.


Beasiswa yang diberikan mencakup 70 persen dari biaya pendidikan. Adapun, biaya kuliah penuh 18.150 Euro. Biaya untuk beasiswa ini akan mendapatkan potongan langsung dari jumlah keseluruhan biaya pendidikan. Syarat-syarat untuk mengajukan beasiswa tersebut adalah:

*Memiliki nilai akademik yang berkualifikasi dari disiplin ilmu apa pun;

*Fasih bahasa Inggris dan memiliki sertifikat TOEFL, IELTS, atau PTE;

*Memiliki pengalaman hidup yang menarik dan mampu berkembang dalam bekerja.


MIB School of Management akan memberikan beasiswa untuk kandidat terbaik berdasarkan kualifikasi pendidikan, keterampilan pribadi, profesional pengetahuan, dan motivasi yang ditampilkan selama wawancara penilaian. Untuk mengakses beasiswa ini, formulir pendaftaran dapat diselesaikan secara online.


Untuk menyelesaikan aplikasi tersebut, dokumen-dokumen yang harus diserahkan adalah:

1. Sertifikat dan transkrip nilai;
2. Dua surat rekomendasi;
3. Sertifikat yang menunjukkan pengetahuan yang memadai tentang bahasa Inggris seperti TOEFL, IELTS atau PTE;
4. Hasil tes skor penalaran deduktif seperti GMAT (alternatif, verifikasi dapat dilakukan langsung oleh sekolah).


Dokumentasi harus dikirimkan sebelum 24 September 2012 ke sepic@mib.edu.

Selamat mencoba!
Baca Selengkapnya

Duta Wisata Lhokseumawe



LHOKSEUMAWE - Abrar Hidayatullah dan Suci Taharunnisa terpilih sebagai Duta Wisata Lhokseumawe tahun 2012 untuk kelompok putra dan putri. Mereka nantinya akan mewakili Lhokseumawe ke even yang sama tingkat Provinsi Aceh pada September mendatang. Keduanya terpilih pada pemilihan yang digelar Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Lhokseumawe, di Hotel Seulanga SMK Negeri 2 Lhokseumawe, Senin (16/7).

“Mereka nantinya akan kita bekali dengan berbagai pengetahuan, hingga saat tampil di tingkat provinsi lebih siap. Karena harapan kita, mereka berdua bisa mewakili Aceh ke tingkat nasional,” ujar Kadis Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Miswar, kemarin.

Lomba tahun ini, menurutnya, diikuti 23 peserta (11 pria dan 12 wanita) dari sejumlah sekolah dan sanggar di Lhokseumawe. Peserta, lanjut Miswar, diuji materi terkait kawasan wisata, bahasa Inggris dan Bahasa Aceh, pengetahuan umum, pertunjukan seni dan penampilan peserta. “Hingga setelah semua peserta tampil, dewan juri memilih Abrar dan Suci sebagai Duta Wisata Kota Lhokseumawe tahun 2012,” ujarnya.

Selain agenda tahunan, tambah Miswar, kegiatan itu juga merupakan upaya meningkatkan peran pariwisata dalam pembangunan daerah, jadi wadah melestarikan budaya daerah, serta tempat pengembangan bakat, kreativitas, dan kecerdasan di kalangan generasi muda.

sumber : http://serambinews.com (Visit This Website Now)
Baca Selengkapnya

Punya 808 Objek Wisata, Aceh Bidik 1,3 Juta Wisatawan



OKEZONE. Aceh bersiap menyongsong tahun kunjungan wisata. Dengan mengandalkan 808 objek wisata, Pemprov Aceh menargetkan 1,3 juta wisatawan berkunjung ke Serambi Mekkah selama pelaksanaan Visit Aceh 2013.

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh, Rasyidah, mengatakan bahwa Pemprov akan terus meningkatkan fasilitas penunjang wisata. “Ada 808 obyek wisata yang layak dikunjungi di provinsi ini, mulai dari wisata pantai, situs sejarah, situs tsunami, hingga wisata religi,” katanya, di Banda Aceh, Rabu (4/7/2012).

Dia mengakui, selama ini objek-objek wisata tersebut belum tertata dengan baik. Namun, ke depan akan terus dikelola secara profesional agar wisatawan yang datang sesuai harapan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Aceh.

“Arus kunjungan wisatawan pada 2013 kita targetkan mencapai 1,3 juta orang,” sebutnya.

Dia yakin target ini bisa tercapai jika ada kerjasama yang baik dengan sejumlah pihak. Apalagi faktanya, arus kunjungan ke Aceh dalam dua tahun terakhir terus meningkat. Pada 2008, tercatat 17.282 wisatawan mancanegara dan 710.890 wisatawan Nusantara berkunjung ke Aceh. Angka ini meningkat pada 2011, yaitu 28.053 wisatawan mancanegara dan 959.545 wisatawan Nusantara. “Naik 27 persen,” katanya.

Tahun ini, Aceh menargetkan kunjungan 1,1 wisatawan dalam maupun luar negeri. Rasyidah mengajak wisawatan untuk tidak perlu takut berkunjung ke Aceh karena keamanan provinsi ini sudah sangat kondusif. Budaya ramah yang dimiliki masyarakat Aceh siap menyambut turis dari manapun.

Wisatawan juga jangan takut dengan pelaksanaan Syariat Islam di Aceh karena Syariat yang diberlakukan tidak seseram bayangan dan tidak akan menghambat sektor pariwisata. “Aceh adalah daerah kunjungan wisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan,” ujarnya.

Kepala Satuan PP dan Polisi Syariah (Wilayatul Hisbah) Aceh, Khalidin, mengatakan bahwa pihaknya memberikan garansi pelaksanaan syariat Islam di Aceh tidak akan mengganggu sektor pariwisata. “Polisi Syariat tidak akan menghambat. Wisata merupakan salah satu sektor yang bisa mendatangkan PAD daerah,” tandasnya.

Khalidin mengimbau wisatawan mancanegara dan Nusantara tidak perlu takut berkunjung ke Aceh, terutama setelah mendengar pemberitaan soal hukuman cambuk bagi pelanggar syariat Islam. Wisatawan non-Muslim juga tidak diwajibkan mengenakan jilbab di Aceh karena itu hanya diwajibkan bagi Muslimah.

Sebelumnya, General Manager Hermes Palace Hotel Banda Aceh Oktowandi menambahkan bahwa pihaknya akan mengemas paket-paket wisata dalam mendukung program Visit Aceh Year 2013. “Kita berharap visit Aceh ini akan berhasil,” tutupnya.
Baca Selengkapnya

Bukit Kerang



Bukit Kerang merupakan obyek wisata yang unik dari Kabupaten Aceh Tamiang, dimana Bukit Kerang ini adalah kumpulan dari kerang-kerang yang sangat banyak sehingga menyerupai bukit. Bukit Kerang ini juga terdapat di desa lainnya di Kabupaten ini yaitu di Desa Pangkalan, Kec.Kejuruan Muda, yang merupakan salah satu situs purbakala, dimana telah ditemukan fosil-fosil manusia purba yang telah hidup ribuan tahun yang lampau.

sumber : http://gulee-jampu.blogspot.com (Viit This Website Now)
Baca Selengkapnya

Gunung Alur Naga



Tempat yang sangat bagus untuk melihat keindahan kota tapaktuan dari jauh. Karena dari tempat ini Kota Tapaktuan nampak sangat jelas dan melihat keindahan pantai dari pegunungan.
Baca Selengkapnya

Pantai Gunung Cut


Pantai yang sangat panjang dengan pepohonan cemara yang terdapat di sepanjang pantai yang membuat anda lebih rilek untuk menikmati suasana pantai, sangat cocok mejadi tempat camping bagi yang menyukai camping dengan menikmatin keindahan pantai di malam hari.

sumber : http://jagocopy.blogspot.com (Visit This Website Now)
Baca Selengkapnya

Tips menuju ke Tapak Tuan Aceh Selatan



Kota Tapaktuan dapat dituju melalui Bandar Udara Teuku Cut Ali Tapaktuan dari Bandar Udara Polonia Medan atau Bandar Udara Iskandar Muda di Banda Aceh. Akan tetapi, mengapa tidak Anda menjelajahi jalur daratnya yang mengagumkan dimana jalur tempuh dari Banda Aceh menyajikan pemandangan pesisir pantai yang memukau dan salah satu gugusan pesisir terpanjang di Sumatera. Begitu pula jalur tengahnya melalui Trans Sumatera yang menyuguhkan gugusan Bukit Barisan yang megah.

Jalur tempuh darat dari Kota Medan ke Kota Tapaktuan sekira 8 jam perjalanan dan dari Meulaboh Aceh sekira 3 jam. Anda dapat memanfaatkan kendaraan sewaan, angkutan umum bus atau taksi.

Pilihan lain dapat pula menggunakan jalur laut dari Pelabuhan Laut Sibolga Sumatera Utara, Pelabuhan Padang Sumatera Barat, Pelabuhan Sinabang di Semeuleu, Singkil, dan Pulau Banyak di Aceh Singkil.

Sebagaimana kota lain di Provinsi Aceh, kota Tapaktuan terbilang cukup religius. Akan tetapi, keramahan mereka tidak perlu diragukan. Anda hanya perlu menyesuaikan diri dari segi pakaian yang layak dan sopan untuk menhindari menjadi pusat perhatian atau teguran orang.

Pastinya Anda penasaran dengan tinggalan fisik yang dikaitkan dengan legenda naga terutama dua tapak kaki raksasa dari Tuan Tapa. Untuk menuju lokasinya disarankan Anda membawa serta pemandu untuk memudahkan menuju lokasi. Jalan menuju dua tapak kaki raksasa tersebut harus melalui jalan berbukit terjal dan cukup menantang. Anda perlu berhati-hati mengingat belum tersedia sarana jalan yang memadai melainkan hanya marka cat putih di bebatuan yang cukup memerlukan kehati-hatian. Akan tetapi, pastinya setiba di tujuan Anda akan termenung sejenak dan puas menyaksikan ukuran kaki raksasa Tuan Tapa.

sumber : http://indonesia.travel.com (Visit This Blog Now)
Baca Selengkapnya

Info penginapan Di Aceh Seltan


Ada beragam hotel, losmen, dan penginapan di Kota Tapaktuan. Berikut ini beberapa referensinya.

Chaterin Hotel
Jl. T. Ben Mahmud No.6
Telp. 0656 21314

Azizi Hotel
Jl. T. Ben Mahmud No. 202
Telp. 0656 323134; 085277071093


Metro Hotel

Jl. T. Ben Mahmud No. 17A
Telp. 0656 21797

Wisma lampit
Jl. Nyak Adam Kamil

Losmen Mulia
Jl. Pelabuhan No.2, Labuhan Haji

Losmen Jambu (Sukur)
Jl. Ahmad Yani No.13
Telp. 0656 21365

Losmen Restu Selatan
Jl. Merdeka No.72
Telp. 0656 21262

Losmen Yogya
Jl. Merdeka No.50
Telp. 0656 21053

Losmen Gunung Tuan
Jl. Merdeka No. 80
Telp. 0656 21053

Losmen Panorama
Jl. Merdeka No. 33
Telp. 0656 21004

Losmen Canada
Jl. Merdeka No.52
Telp. 0656 21209

sumber : http://indonesia.travel.com (Visit This Website Now)
Baca Selengkapnya

Tapak Tuan



Tapaktuan adalah ibu kota dari Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Kota ini memiliki luas 92,68 km² dengan jumlah penduduk sekira 22,343 jiwa. Saat Tsunami 2004, kota ini terlindungi Pulau Simeulue sehingga terjangan ombak yang dahsyat terpecah dan berkurang intensitasnya ketika sampai di pesisir pantai. Kota Tapaktuan menyimpan cerita menarik tentang legenda naga dan wisata bahari yang alami belum banyak diketahui dan dikunjungi.

Topografi kota ini di ketinggian 500 m dpl membawanya pada iklim tropis basah dengan keindahan alam, gugusan pantai berkarang, dan teluk yang memesona. Wisata bahari dapat dilakukan di sini, seperti di Pantai Teluk Tapaktuan dan Pantau Labuhan Haji. Ada pula tujuan wisata menarik lainnya, yaitu, Wisata Air Dingin, Panorama Hatta, Pulau Dua, Genting Buaya, Ia Sejuk Panjupian, Air Terjun Twi Lhok, Batu Berlayar, atau Gua Kalam.

TapaktuanTapaktuan merupakan kota di pesisir selatan pantai Aceh yang posisinya strategis dengan pelabuhan alam dan menjadi basis ekonomi kelautan di Provinsi Aceh. Wilayahnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Tenggara di utara, di selatan dengan Samudera Indonesia, di barat dengan Kabupaten Aceh Barat Daya, dan di timur dengan Kabupaten Singkil dan Kota Subulussalam.

Tapaktuan dikenal dengan sebutan Kota Naga dimana berasal dari sebuah Legenda Putri Naga dan Tuan Tapa yang sudah menjadi sejarah lisan masyarakatnya secara turun temurun. Orang menyebutkan Aceh Selatan sebagai Kota Naga. Bahkan, saat Anda memasuki kota ini, sekira seratus meter dari arah timur kantor Bupati Aceh Selatan maka akan melihat gambar naga tepat di dinding pinggir jalan.

Legenda Naga mengisahkan tentang sepasang naga jantan dan betina yang mendiami teluk (Tapaktuan). Keduanya diusir dari negeri Tiongkok karena tidak memiliki anak. Suatu ketika kedua naga ini mendapati sesosok bayi perempuan terapung di lautan kemudian dipelihara dengan penuh kasih sayang. Beranjak dewasalah bayi tersebut menjadi gadis cantik yang disayangi pasangan naga tersebut.

TapaktuanSuatu ketika munculah sebuah kapal dari Kerajaan Asralanoka di India Selatan dimana 17 tahun yang lalu rajanya kehilangan bayi yang hanyut ke laut. Sang raja mengenali gadis itu sebagai bayinya yang hilang dahulu dan hendak meminta kepada sepasang naga tersebut untuk mengembalikannya. Akan tetapi, sepasang naga itu menolak sehingga menimbulkan perkelahian di lautan dan mengusik seorang petapa yang bertubuh besar dan berdiam di Gua Kalam, yaitu dikenal sebagai Tuan Tapa.

Tuan Tapa yang terusik saat sedang bertapa segera melerai perkelahian sepasang naga dengan raja dari Kerajaan Asralanoka. Tuan Tapa meminta sepasang naga untuk mengembalikan sang gadis kepada orang tuanya. Akan tetapi, kedua naga tersebut menolak dan malah menantang Tuan Tapa untuk bertarung. Terjadilah perkelahian di laut dimana kedua naga kalah oleh Tuan Tapa dan gadis pun dikembalikan kepada orang tuanya. Gadis tersebut kemudian mendapat julukan sebagai ‘Putri Naga’ dan kembali bersama orang tuanya tetapi mereka tidak kembali ke Kerajaan Asralanoka melainkan memilih menetap di pesisirnya. Keberadaan mereka diyakini sebagai cikal bakal masyarakat Tapaktuan.

Naga jantan mati terbunuh akibat pukulan tongkat Tuan Tapa. Tubuhnya hancur berserakan dan darah berceceran menyebar memerahkan tanah, bebatuan, bukit, dan juga air laut. Hati dan tubuh naga hancur berkeping-keping menjadi bebatuan hitam berbentuk hati yang saat ini dapat dilihat membekas di sisi pantai (baca: dikenal sebagai Batu Itam). Darah naga yang membeku menjadi batu (baca: dikenal sebagai Batu Merah). Begitu pula sisa pijakan kaki Tuan Tapa nampak terlihat, tongkat dan sorbannya juga turut membatu hitam beberapa ratus meter dari kedua tapak kaki sang petapa di pinggir pantai.

TapaktuanSementara itu, sang naga betina yang melihat pasanganya tewas segera melarikan diri kembali ke negeri Tiongkok. Sebelumnya, ia mengamuk dengan membelah sebuah pulau menjadi dua (baca: sekarang Puau Dua) dan memporak-porandakan pulau terbesar hingga menjadi 99 buah pulau kecil tersebar. (baca: saat ini gugusan pulau tersebut dikenali sebagai Pulau Banyak di Kabupaten Aceh Singkil).

Setelah kejadian itu, Tuan Tapa sakit, seminggu kemudian meninggal pada Ramadhan tahun 4 Hijriyah. Jasadnya makamkan di dekat Gunung Lampu, tepatnya di depan Mesjid Tuo, Gampong Padang, Kelurahan Padang, Kecamatan Tapaktuan. Hingga saat ini makam manusia keramat itu sering dikunjungi peziarah dalam dan luar negeri. Makamnya sendiri pernah mengalami beberapa kali pemugaran semasa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada 2003 Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah berziarah ke Makam Tuan Tapa.


Anda dapat membaca utuh legenda masyarakat Aceh Selatan ini dalam sebuah buku, “Legenda Tapaktuan dan Kisah Naga Memelihara Bayi Raja” yang ditulis Daruk Qutni Ch, terbit 2002. Buku tersebut pernah meraih juara tiga dalam Sayembara Penulisan Buku Bacaan Fiksi 1996 tingkat nasional.

sumber : http://indoneia.travel.com (Visit This Website Now)
Baca Selengkapnya

Air Terjun Tingkat Tujuh



Terletak di Desa Sawang, Kecamatan Tapak Tuan, Kabupaten Aceh Selatan, Propinsi Nanggro Aceh Darussalam.Bisa diakses menggunakan kendaraan pribadi ataupun transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Pantai Batu Berlayar



Pantai yang terletak di pesisir Kabupaten Aceh Selatan ini memiliki panorama yang indah di sekitar lepas pantai. Pantai yang indah ini juga bisa untuk memancing ikan.
Baca Selengkapnya