BANDA ACEH - Sedikitnya 600 pohon ditanam di komplek pemakaman ulama besar Syech Abdurrauf Al Fansyuri As-Singkili atau Teungku Syiah Kuala di Gampong (Desa) Deah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.
Aksi para pecinta lingkungan ini sebagai wujud menghijaukan pantai. Mereka juga memungut sampah dan pengadaan tong sampah di lokasi yang hanya berjarak beberapa meter dari bibir pantai.
Direktur Yayasan Bumiku Hijau, Nurjanah Husen, mengatakan bahwa lokasi pemakaman ulama besar Syiah di Asia Tenggara itu dipilih karena sudah menjadi salah satu objek wisata religi yang sering dikunjungi wisatawan. "Kita cemas karena sampah berserakan tidak ada tempat sampah dan tandus tanpa pohon," katanya di sela aksi, Selasa (5/6/2012).
Teungku Syiah Kuala merupakan ulama Aceh yang sangat berjasa dalam penyebaran Islam di Aceh dan Asia Tenggara sekira 1001 Hijriah atau 1591 Masehi.
Semasa hidup ia dipercaya menjadi qadhi malikul adil (hakim) kerajaan Aceh selama 23 tahun di bawah kepemimpinan Ratu Safiatuddin (1641-1675 M), sebelum wafat pada Senin, 23 Syawal 1106 Hijriah atau 1696 M dalam usia 105 tahun.
Makam ini sering dikunjungi turis dari Malaysia, Brunai Darussalam, Pakistan, Arab, bahkan Polandia. Warga Sumatera Barat juga rutin berziarah setiap tahun sekali ke makam ini.
Menurut Nurjanah, aksi penanaman pohon ini bagian dari memperingati hari lingkungan hidup dunia ini, sekaligus untuk mendukung program pemerintah "1 miliar pohon". Aksi melibatkan 150 relawan dari instansi pemerintah, komunitas pecinta alam, pramuka, mahasiswa hingga komunitas pecinta sepeda hingga warga sekitar.
Hujan disertai angin kencang yang melanda Banda Aceh dan sekitarnya menjelang siang tadi, sempat menghentikan aksi penanaman pohon, namun kembali dilanjutkan setelah hujan reda.
sumber : okezone News (Visit This Blog Now)
0 comments:
Post a Comment