Aceh adalah daerah tujuan wisata religius terbesar di Asia Tenggara
(Asean). Pemerintah Aceh saat ini sedang melakukan pembenahan menyeluruh
pada objek wisata termasuk menyiapkan masyarakat sadar wisata.
“Aceh telah menjadi tujuan wisata religius. Wisatawan terbanyak datang dari Malaysia. Mereka ingin menikmati suasana religius Aceh, terutama pada peringatan hari-hari besar Islam,” kata Kadis Pariwisata Aceh, Jasman J Ma’ruf menjawab Serambi di Jakarta, Selasa (25/9).
Menurutnya, Dinas Pariwisata Aceh menggalang kerja sama dengan travel di Malaysia untuk mempromosikan wisata religius Aceh. Pada Hari Raya Idul Adha mendatang, kata Jasman, akan diperlihatkan cara orang Aceh menyambut hari raya itu. Pada Ramadhan lalu, tambah Jasman, banyak wisatawan Malaysia yang menghabiskan sepuluh malam terakhir di Aceh dan mengikuti buka bersama dengan anak yatim di Banda Aceh. “Mereka juga langsung memberi sedekah kepada anak-anak yatim,” katanya.
Ditambahkan, Dinas Pariwisata Aceh juga menggelar pelatihan kepada masyarakat untuk mendukung program pariwisata. “Kita melatih tukang becak, pemilik rumah makan, manajemen masjid sebagai bagian dari kegiatan mendukung pariwisata Aceh,” pungkasnya.
“Aceh telah menjadi tujuan wisata religius. Wisatawan terbanyak datang dari Malaysia. Mereka ingin menikmati suasana religius Aceh, terutama pada peringatan hari-hari besar Islam,” kata Kadis Pariwisata Aceh, Jasman J Ma’ruf menjawab Serambi di Jakarta, Selasa (25/9).
Menurutnya, Dinas Pariwisata Aceh menggalang kerja sama dengan travel di Malaysia untuk mempromosikan wisata religius Aceh. Pada Hari Raya Idul Adha mendatang, kata Jasman, akan diperlihatkan cara orang Aceh menyambut hari raya itu. Pada Ramadhan lalu, tambah Jasman, banyak wisatawan Malaysia yang menghabiskan sepuluh malam terakhir di Aceh dan mengikuti buka bersama dengan anak yatim di Banda Aceh. “Mereka juga langsung memberi sedekah kepada anak-anak yatim,” katanya.
Ditambahkan, Dinas Pariwisata Aceh juga menggelar pelatihan kepada masyarakat untuk mendukung program pariwisata. “Kita melatih tukang becak, pemilik rumah makan, manajemen masjid sebagai bagian dari kegiatan mendukung pariwisata Aceh,” pungkasnya.
sumber : http://aceh.tribunnews.com
0 comments:
Post a Comment