Tulisan Populer
-
1. Koran Serambi Indonesia Serambi Indonesia , adalah sebuah suratkabar harian yang terbit di Banda Aceh, Aceh sejak 1989. Awalnya, ha...
-
Ingin Pantun Aceh Anda "Nimbrung" alias tampil di Blog ini? Mudah Kok.. Kakak-kakak, adek-adek, abang-abang, Bapak-bapak atau I...
-
1. Green Peace Indonesia 2. PUSA ( persatuan Ulama Seluruh Aceh) 3. YAKKUM Emergency Unit 4. UKM-BSPD : Bakti Sosial Pembanguan De...
-
NAD PP. Nurul Huda Desa Keude Trumon Trumon Aceh Selatan NAD NAD PP. Ashhabul Yamin Jln Tgk Chik Diribe Chik Bakongan Aceh Selatan NAD N...
-
Berikut ini adalah nama Pahlawan Perempuan yang berasal dari Nangroe Aceh Darussalam: 1. Cut Nyak Dhien Cut Nyak Dien adalah ...
-
NAMA-NAMA PEJUANG YANG AKAN DIUSULKAN MENJADI PAHLAWAN NASIONAL INDO NESIA Sultan Ali Mughyatsyah (1509 – 1530) Pembangun Keraja-an A...
-
Jeumpa, (Analisa). Tempat pemandian alam Alue Lase Kecamatan Jeumpa Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) ramai dikunjungi warga, Rabu (22/8). ...
-
Kata seudati berasal dari bahasa Arab syahadati atau syahadatain , yang berarti kesaksian atau pengakuan. Selain itu, ada pula yang m...
-
Meretas perjalanan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan sejak tahun 1945 atau sejak masih bergabung dengan empat kabupaten/kota sebelum dim...
-
Reyhan Gufriyansyah (19), mahasiswa semester III Jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) bersama Afla N...
Makam Ulama Aceh
Resep Kuliner Aceh
Budaya Aceh
Kuliner Aceh
Kesan Tentang Aceh
Ulama Aceh
Tempat Wisata
........Zona Iklan........
Kuah Pliek-U, Gulai Para Raja
Masakan atau gulai khas Aceh.
Mesjid Raya Baiturrahman
Saksi bisu sejarah Aceh.
Tari Saman
Satu ciri menarik dari tari Aceh
Prev
1
2
3
Next
Wednesday, 15 August 2012
Budidayakan “Grupel” , Kenapa Tidak !
Published :
Wednesday, August 15, 2012
Author :
Ridha
lintasgayo.com - Disebutkan bahwa bahasa ilmiah Grupel (sebutan di Gayo, red) adalah Lisea.sp yang merupakan satu jenis kayu yang memiliki karakteristik yang khas dari kayu-kayu lain yang tumbuh dikawasan di kesejukan dataran tinggi Gayo pada ketinggian 700-1700 meter diatas permukaan laut (dpl).
Jenis kayu ini dapat dikategorikan sebagai jenis kayu yang unik, karena dapat bertahan hidup dibeberapa jenis tanah, baik tanah kritis, gersang maupun bebatuan sekalipun, dan dapat bertahan lama walaupun dijemur dalam terik matahari sekali pun. Ketinggian pohon ini dapat mencapai 35 meter dengan diameter batang mencapai 100 cm.
Ke-khasan lain yang dimiliki Grupel adalah mempunyai tekstur yang menarik. Oleh karenanya Grupel menjadi terkenal karena tekstur bunga yang ditampilkan sel kayu ini juga sangat indah yang disebabkan oleh tidak normalnya perkembanganbiakan sel pada batang dan akar kayu (bannir) tersebut. Kayu ini juga menabur aroma wangi atsiri yang khas.
Di Gayo, kayu ini biasa dipakai untuk barang kerajinan dan bagian kayu Grupel yang digunakan sebagai barang kerajinan bernilai tinggi adalah bagian akar dan bekas tebang yang ditinggalkan. Di Gayo dikenal dengan istilah Tomoh (Bongkol). Uniknya, semakin lama umur penebangan, limbah berupa Tomoh ini semakin bagus dan bernilai tinggi untuk bahan kerajinan.
Di tahun 1990 sampai 1997, Kayu Grupel pernah menjadi barang yang paling dicari oleh pengusaha kerajinan berbahan kayu berkebangsaan Korea . Saat itu, jengkal demi jengkal sudut hutan Gayo diacak-acak untuk mendapatkan kayu Grupel. Bahkan, bukan lagi sisa tebangan yang diambil, kayu Grupel yang masih berdiripun ditebang dan diangkut ke Korea dan sejumlah negara lainnya.
Membudidayakan Grupel
Perkembangbiakan Grupel tidak hanya terjadi karena seleksi alam. Akan tetapi, Grupel juga dapat dikembangbiakkan dengan beberapa hal. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang pemerhati lingkungan di Gayo Kabupaten Aceh Tengah, Ir Jumhur, yang tergabung kedalam Forum Penyelamatan Danau Lut Tawar (FPDLT).
Dalam bincang-bincang di kantin Batas Kota (BK) Paya Tumpi Kabupaten Aceh Tengah, Jum’at (14/10/20110 saat menikmati kopi Espresso Black Coffee racikan barista Win Ruhdi Bathin yang juga sebagai Redaktur situs berita Lintas Gayo, Jumhur yang merupakan sarjana Kehutanan mengatakan bahwa membudidayakan Grupel hanya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, Stek Tunas dan Stek Pucuk.
Pada steek tunas menurut Jumhur akan terjadi perakaran secara alami oleh tunas-tunas yang dibelah dari bahan induknya.
Akan tetapi dikatakan Jumhur, pada saat ini kayu ini mulai langka dijumpai di daerah Gayo. Oleh karena itu, butuh proses panjang untuk membudidayakannya terlebih lagi kalau cara ini dilakukan belum tentu stek yang dilakukan akan berjalan dengan sempurna.
Cara yang kedua, terang Jumhur lebih lanjut, adalah dengan stek pucuk yakni dengan menggunakan media agar-agar dan menjaga suhu yang tetap pucuk-pucuk Grupel yang di stek dimasukkan kedalam inkubator dengan media agar-agar yang dimasukkan kedalamnya.
Teknologi ini sangat efektif dilakukan dan pertumbuhan akarnya pun agak lumayan lebih cepat dari pada stek tunas.
Namun, teknologi Inkubasi ini memakan biaya tinggi sehingga teknologi ini belum pernah dilakukan di Takengon. Teknologi yang mirip dengan kultur jaringan ini diharapkan dapat mengembalikan ke-khasan Grupel sebagai kayu yang banyak digunakan orang untuk membuat aksesoris rumah dan bernilai ekspor itu.
Jumhur juga mengatakan bahwa kayu Grupel hanya terdapat di daerah Gayo dan Afrika yaitu Maroco, hal itu dijelaskan oleh para pakar peneliti kayu di Aceh berdasarkan hasil penelusuran, kata Jumhur
Sangat disayangkan jikalau tidak ada penanganan yang khusus untuk kayu ini, maka kita sebagai generasi Gayo akan melihat kepunahan dari kayu ini. Banyak sekali anak-anak sekarang yang tak tahu lagi bagaimana bentuk dari Grupel.
Pengakuan seorang teman, dia hanya sering mendengar nama Grupel saja tanpa tahu bagaimana bentuknya. Hal ini tentu menambah sederetan benda yang diprediksi akan punah di bumi Gayo, seperti halnya Depik (Rasbora Tawarensis ) yang dipicu kerusakan lingkungan danau Lut Tawar, Bahasa Gayo, tutur dan adat, Keprok Gayo dan lain-lainnya tanpa sempat ada yang memulai untuk membenahinya. (Darmawan Masri)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kategori
Aceh Barat
(7)
Aceh Barat Daya
(5)
Aceh Besar
(12)
Aceh Darussalam
(90)
Aceh Jaya
(5)
Aceh Selatan
(6)
Aceh Singkil
(6)
Aceh Tamiang
(1)
Aceh Tempo Dulu
(3)
Aceh Tengah
(8)
Aceh Tenggara
(2)
Aceh Timur
(3)
Aceh Utara
(5)
Alat Musik Tradisional Aceh
(2)
Berita Aceh
(150)
Budaya Aceh
(11)
Desa Wisata Lubuk Sukon
(4)
Ensiklopedia Bahasa Aceh
(11)
Hotel Aceh
(9)
Kabupaten Bener Meriah
(4)
Kabupaten Bireun
(1)
Kabupaten Gayo Lues
(3)
Kabupaten Pidie
(1)
Kerajaan Aceh
(5)
Kerajinan Aceh
(2)
Kesan Tentang Aceh
(9)
Kota Banda Aceh
(8)
Kota Langsa
(2)
Kuliner Aceh
(21)
Makam Ulama Aceh
(9)
Mesjid Bersejarah Aceh
(12)
museum tsunami aceh
(1)
Peninggalan Musibah Tsunami
(1)
Permainan Rakyat
(5)
Pesantren Aceh
(3)
Pulau Weh
(2)
Rempah-rempah Aceh
(3)
Resep Masakan Aceh
(23)
Sabang
(3)
Sejarah Aceh
(18)
Senjata Tradisonal Aceh
(1)
Simeulue
(1)
Souvenir Aceh
(3)
Subulussalam
(5)
Tarian Tradisional Aceh
(18)
Tips Pariwisata
(6)
Tokoh Aceh
(2)
Tradisi Aceh
(4)
Ulama Aceh
(22)
Video
(1)
Warisan Budaya Aceh
(6)
Tarian Aceh
Wisata Lainnya
Hotel Aceh
Sejarah Aceh
Archive
-
▼
12
(376)
-
▼
August
(126)
-
▼
Aug 15
(12)
- Zona Pantun Aceh
- Budidayakan “Grupel” , Kenapa Tidak !
- Enaknya Rujak Mameh Aceh ! Ini ada Resepnya
- Pembentukan FP3RL, Untuk Selamatkan Peninggalan Re...
- Ini Pemenang Sayembara Logo Festival Danau Lut Taw...
- “Beguru” Dalam Adat Gayo
- Ini Nama-nama Senjata Urang Gayo
- Sekda: Perlu Gerakan Penyelamatan Warisan Budaya Aceh
- 17 Bupati Penjaga Kelestarian Budaya
- Gemericik Sapu Terdengar Seperti Irama yang Indah
- Mudik ke Aceh, Tompi Gelar Tradisi Potong Daging
- Lebaran Hari Pertama, Ziarah Kubur dan Bersebuku
-
▼
Aug 15
(12)
-
▼
August
(126)
Pesan
1.Terima Kasih Atas Kunjungan Anda.
2.Blog ini sungguh banyak sekali kekurangan, kami menerima kritik dan saran yang membangun blog supaya lebih bagus lagi.
3.Untuk mempermudah meng-akses lewat ponsel tambahkan /?m=1 di depan URL kami. contoh http://onlyceh.blogspot.com/?m=1 (Biaya murah).
4. Ingin tulisan atu karya anda tampil di blog ini, mudah saja ! silahkan share di Facebok dan kami akan menyertakan sumber dari anda.
5. Tinggalkan komentar anda (jika berkenan) dan Insyaallah kami akan follow anda.
6. Isi tulisan blog ini boleh di copas asalkan menyantumkan sumber aslinya.(Biar Sportif).
7. Saleum lon keu mandum ureung, meu'ah lon lakee meunyo na salah.
2.Blog ini sungguh banyak sekali kekurangan, kami menerima kritik dan saran yang membangun blog supaya lebih bagus lagi.
3.Untuk mempermudah meng-akses lewat ponsel tambahkan /?m=1 di depan URL kami. contoh http://onlyceh.blogspot.com/?m=1 (Biaya murah).
4. Ingin tulisan atu karya anda tampil di blog ini, mudah saja ! silahkan share di Facebok dan kami akan menyertakan sumber dari anda.
5. Tinggalkan komentar anda (jika berkenan) dan Insyaallah kami akan follow anda.
6. Isi tulisan blog ini boleh di copas asalkan menyantumkan sumber aslinya.(Biar Sportif).
7. Saleum lon keu mandum ureung, meu'ah lon lakee meunyo na salah.
Blogger Sahabat
- www.4visitaceh2013. blogspot.com
- www.acehdigital.com
- www.acehwaiting.blogspot.com
- www.amazingaceh.blogspot.com
- www.kekayaanaceh.blogspot.com
- www.safri4di.wordpress.com
- www.visit-aceh-2013.blogspot.com
- www.visitaceh2013.info
- www.visitaceh2013.multiply.com
- www.visitacehdarussalam. blogspot.com
- www.visittoaceh.blogspot.com
- www.wonderfulaceh.wix.com
- www.zonaaceh.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment