Ini Hanya Blog Biasa yang Menyediakan Informasi Hal-hal Menarik Tentang Aceh.
Kuah Pliek-U, Gulai Para Raja
Masakan atau gulai khas Aceh.
Okezine - Template
Mesjid Raya Baiturrahman
Saksi bisu sejarah Aceh.
Okezine - Template
Tari Saman
Satu ciri menarik dari tari Aceh
..
Prev 1 2 3 Next

Friday, 30 November 2012

Aziz: Ingin Sekali Manggung di Aceh

Dengan kaca mata hitam, setelan kemeja serba gelap ditemani oleh sejumlah panitia Piasan Seni, gitaris Jamrud  Aziz Mangasi Siagian atau lebih akrab disapa Aziz Jamrud duduk memesan kopi di warung kopi Solong, Ulee Kareng, Jum’at (30/11) sore.

Tak menunggu lama, minuman kopi pesanannya bersama Robby Freakenstein yang baru tiba di Banda Aceh dari Jakarta langsung diseruput. ”Kopinya menyentuh perasaan,” kata Aziz singkat.

Disela-sela menikmati kopi sore tadi, Aziz pun mengungkapkan keinginannya untuk manggung di Aceh. “Ini momen pertama kalinya saya ke Aceh dan ingin manggung disini, karena ingin lihat bagaimana sambutan penontonnya kalau dipisah,” ungkapnya sembari tersenyum.

Tak hanya itu, Aziz yang juga personel setia dari band rock Jamrud tersebut saat tiba di Aceh merasa senang walaupun belum sempat keliling kota Banda Aceh.

“Kalau di Jakarta penat, tapi begitu tiba disini (Aceh, -red) gak terlalu padat, senang walaupun cuaca sedikit panas tetap merasa damai,” sebutnya lebih lanjut.

Aziz bersama Robby dijadwalkan Sabtu (1/12) besok akan mengisi salah satu agenda acara di Piasan Seni Banda Aceh yang berlangsung di Taman Sari.
 
sumber : www.seputaraceh.com (visit website now)
Baca Selengkapnya

Wednesday, 28 November 2012

Ke Piasan Seni Banda Aceh, Singgah Sebentar di Stasiun Teater Aceh

Berbagai pertunjukan seni bakal digelar di Piasan Seni Banda Aceh 2012 di Taman Sari, Kota Banda Aceh, Rabu 28 November 2012. Pengunjung akan disuguhi dengan beragam penampilan, mulai dari seni lukis hingga seni tari.

Salah satunya, pertunjukan teater di Stasiun Teater Aceh (STA). Di stand seluas sekitar 10 x 6 meter itu terdapat satu panggung mini. Di sanalah nantinya teater dimainkan.

Koordinator Stand STA Mirja Irwansyah kepada ATJEHPOSTcom, mengatakan mereka siap menampilkan seni teater untuk menghibur masyarakat yang berkunjung ke Piasan Seni.

Meski teater belum begitu dikenal masyarakat, kata Mirja, STA akan berusaha membuka pengetahuan masyarakat lewat penampilan mereka nantinya.

"Iya, kita ingin membuka pola pikir masyarakat, bahwa seni itu luas, seni yang dikenal sekarang hanya tari-tarian, padahal teater meruapakan ibu dari segala seni," katanya. STA sendiri merupakan tempat berhimpunnya komunitas teater seluruh Aceh. Berdiri pada 2009 dengan jumlah anggota ratusan lebih.

sumber : www.atjehpost.com (visit now)
Baca Selengkapnya

Cinta Segitiga Wisatawan Terhadap Kota Wisata Aceh


Setelah membaca judul di atas tentang "cinta segitiga" mungkin para pembaca banyak bertanya-tanya apa maksud dari judul tersebut?. Tapi jangan berprasangka negatif dulu, penulis tidak bermaksud untuk membuat pembaca penasaran dan berfikir yang tidak-tidak. Penulis hanya ingin pembaca betah mampir di blog ini, biar tidak lama-lama penasarannya, langsung saja penulis menjelaskannya. Silahkan baca ini dulu
  1. Jawa Tengah merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata budaya dan alam yang beraneka ragam, beberapa diantara daya tarik budaya yang banyak dikenal di Jawa Tengah adalah peninggalan situs-situs purbakala seperti Candi Borobudur, Prambanan dan lain-lain. Bahkan bisa dikatakan hampir seluruh candi-candi besar dan terkenal yang terdapat di Indonesia terletak di jawa Tengah. Selain itu Jawa Tengah juga terkenal dengan wisata peninggalan kejayaan kerajaan Islam dan Jawa berupa bangunan-bangunan Keraton, Mesjid serta Makam Raja-Raja.
  2. Sebagai daerah tujuan Wisata bali telah dikenal sejak lama dengan keindahan alam dan budayanya, dan tentunya Objek wisata bali yang sangat terkenal. para wisatawan yang tour ke bali sangat menikmati keberadaan Objek wisata bali tersebut yang memang ter tata rapi dan bersih. para wisatawan yang tour ke bali bisa menyesuaikan kebutuhan Liburan bali nya dengan memilih objek wisata yang mereka inginkan baik yang bersifat objek wisata alam seperti Jatiluwih, bedugul, objek wisata budaya seperti pura besakih, Tanah lot dan objek wisata modern seperti taman safari bali tentunya mereka tidak akan kehilangan moment saat Liburan di bali 
  3. Aceh memiliki sejuta pesona yang tak kalah menarik dari kota wisata lainnya. Sebagai salah satu serpihan tanah surga Aceh ditaburi oleh banyaknya tempat-tempat wisata yang sangat indah yang seolah-olah menyambut baik para wisatawan dari dalam negri maupun luar negri. Selain itu Aceh dihiasi dengan budaya yang elok dan menarik dan di"sedapi" dengan aneka kuliner yang super lezat. Aceh kini menjadi salah satu tujuan utama wisatawan untuk berkunjung. Rasa nyaman dan nyaman menjadi alasan utama para wisatawan mengunjungi Aceh.
Maksud penulis ialah Aceh sekarang menjadi daerah/kota wisata yang sangat dicintai para wisatawan. Penulis menilai bahwa wisata Aceh sekarang berdiri sejajar dengan wisata Bali dan Jawa Tengah. Sehingga para wisatawan akan cinta terhadap ke tiga kota wisata yang sangat luar biasa tersebut. Kita juga harus mensyukuri atas anugrah yang diberikan oleh Tuhan YME, dalam hati penulis sangat berharap bahwasanya Wisata Aceh-lah yang menjadi "cinta pertama" para wisatawan.
Baca Selengkapnya

Tuesday, 27 November 2012

Wali Band "Cari Jodoh" di Aceh

Group band asal Ciputat Wali, dijadwalkan akan tampil di Lhokseumawe dan Aceh Utara hari ini, Rabu, 28 November 2012.

Informasi yang diterima dari pihak event organizer Numero Sanido Adie Marwan, mengatakan jika Wali telah sampai di Kota Petro Dollar sejak kemaren pagi. Sebelum tampil Wali yang digawangi Faank (vokalis), Apoy (Gitaris), Tomi (Drum), Ovie (Keyboardist) dan  Nunu (bassis), akan mengunjungi salah satu pesantren yang ada di Kota Lhokseumawe.

“Sebelum nampil, Wali dijadwalkan memberi bantuan kepada sejumlah anak yatim yang ada d isalah satu pesantren di Lhokseumawe. Setelah salat Ashar baru mereka tampil,”kata Adi, Selasa, 27 November 2012

Konser band Wali, rencananya diadakan di Lapangan Jenderal Sudirman, Banda Sakti, Lhokseumawe dan akan berlangsung pada pukul 16.30 WIB.
 
sumber : www.atjehpost.com (visit website now)
Baca Selengkapnya

Edwin Super Bejo: Aceh Sangat Layak Untuk Dikunjungi

Sebagai putra daerah Aceh,  Edwin Super Bejo mengatakan bahwa Aceh  sangat layak untuk di kunjungi. Untuk membuktikan bahwa Aceh benar-benar aman dan layak dikunjungi terutama makanannya, dia mengajak temannya di kalangan artis pergi ke sana.

"Dulu pernah ngajak teman artis ke Aceh biar mereka tahu Aceh memang layak dikunjungi apalagi dalam segi makanannya, warung kopi aja ada wifinya. Pokoknya benar-benar aman. Sekarang ini Aceh sudah kayak Bali lah ada surfing, ombaknya bagus," ujarnya saat ditemui di Balairung Sapta Pesona, Kementrian Budaya dan Pariwisata, Jakarta Pusat,.Lebih lanjut Edwin mengatakan bahwa saat ini sudah tidak ada masalah di Aceh baik dari pemberontakan ataupun konflik yang sebelumnya terjadi di sana.

"Sekarang sudah nggak ada pemberontakan, nggak ada lagi saling curiga, nggak ada lagi jam malam. Sekarang kan sudah aman deh. Buktinya Menteri Pariwisata aja sekarang lagi menggalakkan Aceh sebagai tempat pariwisata," terangnya.

Sebelum tragedi tsunami 2004 di Aceh, tengah bergejolak gerombolan pemberontak yang ingin memproklamirkan Aceh merdeka serta lepas dari Indonesia. selepas konflik tersebut banyak turis asing yang datang ke sana. Menurut artis yang lahir dan besar di Aceh, para turis asing bersedia ke sana karena adanya keyakinan dari pemerintah.

"Pokoknya tanpa ada trust bagaimana daerah bisa maju," pungkasnya. 
sumber : www.paketwisataaceh.com (visit website now)
Baca Selengkapnya

Teuku Wisnu: Suasana Aceh Sangat Indah dan Aman

Sebagai seorang artis Teuku Wisnu masih memiliki darah keturunan dari Aceh, Teuku Wisnu tentu bangga dengan keindahan alam yang ada di tanah leluhurnya tersebut. Selama ini fokus wisata yang di Indonesia masih di Bali, dengan adanya event ini tentu harapannya wisata tidak hanya berpusat di Bali. "Ini kan acara Visit Aceh 2013. Disini kita tau semua keindahan di Indonesia itu banyak sekali. Banyak tempat pariwisata yang bisa dikunjungi. Cuma di dunia lebih dikenal Bali. Bahkan orang Indonesia sendiri mengenalnya Bali itu adalah tempat yang harus dikunjungi," ujar Wisnu ketika ditemui di Balairung Sapta Pesona, Kementerian Budaya dan Pariwisata, Jakarta Pusat beberapa waktu yang lalu.

Wisnu berharap semua orang tahu bahwa Aceh adalah tempat yang indah. Banyak objek wisata yang indah dan bisa dikunjungi di Aceh.

"Tapi mudah-mudahan semua orang tau bahwa Aceh adalah tempat yang indah dan aman untuk dikunjungi karena saya juga pernah tinggal di Aceh, dari kelas 2 SD sampai 2 SMP. Mungkin banyak sekali tempat yang bisa dikunjungi misalnya pantai Lhok Nga, pulau Sabang, pulau We, Masjid Baiturrahman," ucapnya.

"Dari acara ini mungkin semua sadar, semua tau bahwa di Aceh banyak sekali tempat wisata. Mungkin ada yang mau berkunjung ke sana, di sana aman, tenteram, sudah mulai maju. Dan di sana banyak tempat-tempat yang indah," pungkas Wisnu.

sumber : www.paketwisataaceh.com (visit website now)
Baca Selengkapnya

Sunday, 25 November 2012

Puluhan Warga Banda Aceh Meriahkan Seudati Massal di Car Free Day


Puluhan masyarakat Kota Banda Aceh mengikuti tari Seudati massal di acara car free day di kawasan Simpang Lima Banda Aceh, Minggu, 4 November 2012.

Tari Seudati massal ini dimulai sekitar pukul 07.30 wib pagi dan merupakan yang pertama digelar di Banda Aceh dan rencananya akan digelar setiap hari Minggu di acara yang sama.

“Sangat bagus dengan adanya kegiatan ini para pemuda dan masyarakat dapat mengenal budaya Aceh,” ujar Rizal, salah satu peserta.

Rizal merupakan pendatang asal Medan, Sumatera Utara yang sengaja datang ke acara itu untuk mengikuti Seudati massal tersebut. Menurut Rizal anak-anak muda Aceh sebenarnya sangat inspiratif, hanya saja inspirasi mereka masih belum tersalurkan secara optimal.

Tari Seudati massal ini sengaja digagas oleh beberapa seniman Aceh untuk mengantisipasi masuknya arus budaya luar yang dirasa semakin parah. Beberapa waktu lalu kepada The Atjeh Post, Morenk Boledro mengatakan bahwa budaya-budaya Aceh sebenarnya juga tak kalah dengan budaya lainnya, hanya saja sosialisasinya tak segencar budaya luar.

sumber : atjehpost.com (visit website now)
Baca Selengkapnya

Thursday, 22 November 2012

d’Masiv dan Armada Gelar Tour di Aceh

Kedatangan grup band ternama asal Jakarta, d’Masiv dan Armada dalam agenda Tour ke Aceh mendapat sambutan hangat. Aksi tour ke Aceh kedua grup band ini melakukan konser perdananya secara langsung di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara.

“Kehadiran grup band d’Masiv dan Armada itu mendapat sambutan hangat dan antusiasme yang luar biasa dari segenap masyarakat Agara,” kata Ketua Panitia lokal Ramadhan ST MM, Rabu (21/11) seperti dilansir Berita Sore.

Selain konser di Aceh Tenggara, pada Rabu (21/11) malam nanti pukul 20.00 WIB yang bertempat di Stadion H Syahadat Kutacane, kedatangan grup band dari Jakarta itu juga sempat menarik perhatian banyak masyarakat di sekitar Desa Biak Muli Kecamatan Bambel Agara, saat grup band itu secara simbolis menyerahkan bantuan dan silaturrahmi ke Panti Asuhan Tunas Murni.

“Penyerahan bantuan kepantai asuhan Tunas Murni secara simbolis diserahkan grup band d’masiv serta didampingi grup band Armada,” jelas Ramadhan juga merupakan Sekretaris MPW Pemuda Pancasila Kabupaten Aceh Tenggara.

Ramadhan juga menjelaskan penyerahan bantuan yang dilakukan grup band d’Masiv dan Armada itu merupakan bantuan pribadi dari kedua band tersebut.

Acara Tour Aceh dan konser di Aceh Tenggara yang dilakukan d’Masiv dan Armada itu persiapanya dikoordinir dari seluruh tim manajemen kedua band tersebut dari Jakarta, Kota Medan dan tim lokal dari Kabupaten Aceh Tengggara.

Lebih lanjut Ramadhan juga berharap agar peran serta pemuda Aceh Tenggara dalam menjaga keamanan dan ketertiban saat berlangsungnya konser ini sangatlah penting. Kedepan diharapkan para organisasi kepemudaan di Agara juga dapat melaksanakan berbagai even hiburan yang memang dirasakan bermanfaat bagi segenap masyarakat Aceh Tenggara
 
sumber : http://atjehpost.com (Visit Website Now)
Baca Selengkapnya

Wednesday, 21 November 2012

Ulee Lheue, Pesona Indah di Hempasan Tsunami

Pantai Ulee Lheue, Aceh, merupakan kawasan wisata yang terkena dampak parah saat tsunami 2004.  Meski sempat meluluhlantakkan hampir seluruh desa ini, Pantai Ulee Lheue tetap memancarkan pesona indah.

Pada 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa terjadi pada pukul 07.58 WIB. Pusat gempa terletak pada kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer.

Gempa berkekuatan 9,3 skala Richter ini disebut terdahsyat dalam kurun 40 tahun terakhir yang menghantam Aceh Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Gempa yang mengakibatkan ombak tsunami setinggi 9 meter ini menewaskan sekira 230.000 penduduk di delapan negara. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah.

Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar. Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatra. Di Banda Aceh, sekitar 50 persen bangunan rusak terkena tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh dan Sumatra Utara.

Salah satu wilayah yang paling parah terkena bencana tsunami adalah Ulee Lheue, sebuah desa kecil di Kota Banda Aceh. Ulee Lheue terletak di tepi pantai, sehingga ketika tsunami menghempas, hampir seluruh desa ini ditelan ombak tingginya.

Ulee Lheue memiliki sebuah pelabuhan yang menjadi jalan bagi para wisatawan mencapai Pulau Weh di ujung Pulau Sumatra. Untuk mencapai Pulau Weh, wisatawan dapat menggunakan kapal motor cepat Pulo Rondo dengan tarif Rp50 ribu.

Sepanjang perjalanan menuju Pelabuhan Ulee Lheue, Anda dapat melihat banyak rumah dan bangunan yang hancur akibat tsunami. Banyak pembangunan yang dibuat oleh lembaga bantuan asing, namun kawasan ini belum cukup ramai dengan penduduk. Mereka masih trauma dengan musibah tsunami.

Meski begitu, Pantai Ulee Lheue masih terlihat begitu cantik pascatsunami. Bila air surut, akan nampak karang-karang di perairannya, dan di kejauhan terlihat panorama bukit yang asri. Di kejauhan ada pula menara mercusuar setinggi 100 meter yang terlihat hancur, menyisakan tiangnya saja.

Pascatsunami, kawasan Ulee Lheue dibenahi oleh pihak Pemerintah Kota Banda Aceh dengan membangun tanggul pengaman dan jalan dua jalur yang menghubungkan Banda Aceh menuju pelabuhan penyeberangan. Bila malam hari lampu warna-warni menghiasi indahnya kawasan ini.

Pantai Ulee Lheue juga mempunyai wahana permainan air yang bisa membuat anak-anak bermain dengan ceria. Ulee Lheue sejak zaman dahulu telah menjadi situs penting bagi masyarakat Banda Aceh, baik sebagai tempat rekreasi maupun sebagai pelabuhan penting.

Panorama di pantai Cermin Ulee Lheue ini amat memikat. Siang hari bagaikan lukisan alam berupa teluk yang dihiasi barisan pegunungan di sebelah selatan serta pulau-pulau kecil di kejauhan, tak kalah cantik saat matahari terbenam.

Pengunjung Cermin Ulee Lheue selain dapat menimati keindahan suasana pantai yang berair tenang, bisa juga memancing ikan karang seperti ikan kerapu atau rambe. Atau bahkan bagi para fishing addict, Anda bisa koordinasi dengan nelayan setempat untuk meminjam atau menyewa perahu dan memancing ke laut. 

sumber : http://travel.okezone.com (visit now)
Baca Selengkapnya

Tuesday, 13 November 2012

“City Tour Free” Siap Awali Kemeriahan Visit Aceh 2013


Kemeriahan malam pembukaan Visit Aceh 2013 baru saja berlalu Senin (12/11) malam, penabuhan rapai secara simbolis menjadi tanda diresmikannya tahun kunjungan ke Aceh.Bertempat di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, sejumlah atraksi seni dan kuliner dari Aceh dipamerkan, selain itu pameran Visit Aceh masih berlangsung hingga 14 November nanti.

Ada sejumlah kegiatan menarik dari program Visit Aceh 2013, beberapa diantaranya akan digelar berbagai kegiatan (major event) untuk tahun depan, seperti wisata air (diving) yang mengambil lokasi di Sabang, Kompetisi Rafting International di Sungai Alas (Aceh Tenggara), dan Tour de Aceh Bicycle di Banda Aceh.
Tidak ketinggalan juga untuk Aceh wilayah pesisir barat dan selatan, acara surfing level internasional pun akan digelar di Pulau Simeulue. Sementara event tahunan dengan nuansa religi ada seminar Tauhid Tasawuf International yang nantinya bertempat di Bumi Tasawuf, Aceh Selatan.

Sementara di Kabupaten Aceh Tengah yang dikenal ‘Bumi Gayo’ juga akan mempersiapkan rangkaian multi event, seperti Festival Danau Lut Tawar, Pacuan Kuda Tradisional, Gebyar Seni Budaya Gayo, dan yang tidak ketinggalan minum kopi massal cita rasa dataran tinggi.

Untuk gebrakan awal tahun 2013, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga akan memberikan jemputan gratis bagi wisatawan yang datang tanggal 1 Januari 2013 dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda ke Kota Banda Aceh selama satu minggu.

Namun, yang menariknya bagi wisatawan baik dalam dan luar negeri yang tepat datang tanggal 1 Januari, pihak Disbudpar Aceh juga akan memberikan layanan “City Tour Free” untuk mengunjungi sejumlah tempat-tempat wisata yang ada di Kota Banda Aceh dan sekitarnya.

Menarik bukan? sudah siap Anda untuk berkunjung ke Aceh. Ya, ini dia “Aceh Fantastic Destination” untuk Anda datangi.
sumber : www.seputeraceh.com (Visit Website Now)
Baca Selengkapnya

Ada 800 Destinasi Wisata Menarik di Aceh

Pemerintah Provinsi Aceh meluncurkan program Visit Aceh 2013 untuk mendorong pertumbuhan industri pariwisata di wilayah itu. Gubernur Provinsi Aceh Zaini Abdullah mengatakan daerahnya memiliki sekitar 800 destinasi wisata untuk menarik minat wisatawan berkunjung.

“Kami menyiapkan banyak pilihan wisata, seperti alam, bahari, religi, dan budaya. Kami juga mengembangkan wisata peninggalan tsunami sebagai daya tarik,” katanya di Jakarta, Senin malam (12/11).
Pemerintah, lanjutnya, berupaya membangun infrastruktur dan sarana pariwisata sebagai nilai tambah. Zaini mengatakan pihaknya juga sedang menyusun agenda pariwisata sepanjang 2013 untuk memudahkan wisatawan.

“Aceh tidak anti orang luar dan tidak suka kekerasan. Oleh karenanya, kami berkomitmen mengembangkan pariwisata,’tegas Gubernur. 
 
sumber : www.seputaraceh.com (Visit Website Now)
Baca Selengkapnya

Aceh Dihiasai Dengan Indahnya Keanekaragaman Biota Laut

Adanya program tahun kunjungan ke Aceh diharapkan mampu menyebarluaskan informasi pariwisata di Aceh kepada wisatawan dunia untuk mampu melihat potensi yang ada saat ini. Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam pembukaan Visit Aceh 2013, di Jakarta, Senin (12/11) juga menyebutkan potensi yang ada di Aceh saat ini mulai dari keanekaragaman laut sampai eksotisme hutan tropis.

“Keanekaragaman biota laut serta eksotisme hutan tropis Aceh saat ini salah satu aset sebagai paru-paru dunia,” ujarnya. Dsamping itu Zaini menyebutkan adanya Syariah Islam juga menjadikan Aceh sebagai salah satu destinasi religi terbesar di Asia Tenggara.

sumber : www.seputaraceh.com (Visit Website Now)
Baca Selengkapnya

Monday, 12 November 2012

Grup Saman Rempelis Mude Meriahkan Launching Visit Aceh 2013

Kemeriahan Lauching "Visit Aceh 2013" yang dilaksanakan Senin, 12 November 2012, di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta disemarakkan oleh beberapa pertunjukan seni dari Aceh. Salah satunya adalah pertunjukan tari Saman dari Gayo Lues.

Grup Saman yang akan tampil dalam pementasan tersebut adalah Rempelis Mude, salah satu grup Saman binaan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues.

Alimuddin, salah satu anggota dari Rempelis Mude mengatakan mereka mementaskan tarian Saman di Gedung Hold Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta. Pementasan dilakukan pukul 19.00 wib, di depan Menteri Pariwisata dan para pejabat lainnya.

"Dalam tim, kami membawa 15 orang penari yang akan tampil dan 1 orang koordinator, Syafruddin," kata Alimuddin yang dihubungi melalui selularnya, Senin pagi 12 November 2012.

Pada saat dihubungi Alimuddin dan anggota penari lainnya dari Rempelis Mude sudah berada di Jakarta. Mereka berangkat Minggu, 11 November 2002, pukul 12.00 wib, melalui bandara Polonia Medan. Sebagai kelompok yang berada dari daerah asal Saman, Rempelis Mude termasuk salah satu grup Saman Gayo yang telah dikenal oleh nasional dan beberapa kali tampil dalam pentas internasional.
 
Peluncuran Visit Aceh 2013 juga dihadiri oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan seluruh bupati dan walikota dari seluruh kabupaten kota yang ada di Aceh.
 
sumber : www.atjehpost.com (visit website now)
Baca Selengkapnya

Saturday, 10 November 2012

Jal Debus Sangat Antusias dengan Piasan Seni

Salah satu seniman atraksi debus Aceh, Nazaruddin atau lebih akrab disapa Jal Debus memberikan apreasiasi dan dukungan dengan adanya Piasan Seni Banda Aceh 2012 yang tidak lama lagi akan digelar. “Saya sangat antusias terhadap acara seperti piasan seni ini” pungkasnya singkat di Banda Aceh, Jum’at (9/11).

Jal Debus menyebutkan, kegiatan piasan seni janganlah menjadi acara seremonial perdana saja, sebaiknya bisa menjadi agenda pergantian kalendar tahunan kedepannya.“Dengan adanya kegiatan seni semacam ini ada harapan ke depan akan tumbuh dan berkembangnya seniman-seniman muda di Aceh untuk lebih berani berkiprah dijalur kesenian yang digelutinya,” ujarnya.

Nazaruddin yang juga aktif sebagai anggota RAPI Aceh JZ 01 BZD tidak saja dikenal sebagai “Debus Man”, atraksi ekstrim debus Aceh ini telah membawa namanya dikenal sampai ke mancanegara, seperti Venezuela, dan Pulau Solomon.

Sampai saat ini Jal Debus juga tercatat sebagai satu-satunya putra asal Aceh yang tergabung dalam Pesuratan Polinesia, salah satu organisasi penulis rumpun Austronesia.
sumber : www.seputaraceh.com (Visit Website Now)
Baca Selengkapnya

Disbudparpora Simeulue Gelar Pameran Pariwisata

Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Simeulue, menggelar pameran potensi usaha dalam bidang pariwisata, kerajinan, seni budaya daerah dan festival nandong, di Gedung Seni Budaya (GBS) Simeulue sejak 9-13 Nopember 2012. Dalam kegiatan yang oleh Bupati Simeulue, Drs Riswan NS dan turut dihadiri para Muspida itu ditampilkan berbagai macam hasil kerajinan tangan masyarakat Simeulue.

Kadis Disbudparpora, Ir Sukoco Erwan, pada kesempatan itu mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut yakni dalam rangka promosi potensi usaha di bidang pariwisata, kegiatan kewirausahaan anak-anak remaja di bidang kerajinan tangan, sekaligus sosialisasi kepada masyarakat tentang peluang usaha ekonomi kerakyatan.

Menurut Sukoco, sebanyak 20 stand dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta ikut serta meramaikan kegiatan itu dan masing-masing stand memperkenalkan hasil karyanya tersendiri. Berdasarkan amatan Serambi di lapangan, pada pembukaan hari pertama kegiatan tersebut ratusan pengunjung memadati lokasi pameran yang dipusatkan di GSB Jalan Baru, Kota Sinabang.

sumber : http://aceh.tribunnews.com (Visit Website Now)
Baca Selengkapnya

Friday, 9 November 2012

LASQI Aceh Siap Ramaikan Piasan Seni 2012

Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Aceh yang merupakan salah satu lembaga seni di Aceh juga akan turut ramaikan kegiatan Piasan Seni Banda Aceh 2012.

Hal ini, terlihat dari persiapan grup LASQI Aceh yang sejak kemarin lusa (8/11) sudah mulai latihan di area Taman Budaya, Banda Aceh.

“Kemarin grup LASQI sempat tampak sedang melakukan sejumlah kegiatan dan latihan di Taman Budaya, mereka menyatakan telah siap meramaikan acara Piasan Seni Banda Aceh tahun ini kepada kami (panitia, -red),” jelas salah satu panitia Piasan Seni Mahrisal, Jum’at (9/11).

LASQI Aceh sendiri banyak menoreh prestasi dalam berbagai ajang seni, baik tingkat lokal sampai luar negeri dan salah satunya berhasil menyabet juara III di Festival Folkdance Festival, Turki.
 
sumber : www.seputaraceh.com (visit this website now)
Baca Selengkapnya

Friday, 2 November 2012

Ini 54 Nama Permainan Tradisional di Aceh

Sebanyak 54 nama olahraga dan permainan tradisional yang ada di Provinsi Aceh dirangkum oleh Drs. Asli Kesuma, salah seorang narasumber pada seminar Permainan Rakyat yang digelar di Banda Aceh, 3-4 September 2012 oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh.

Ke-54 nama-nama olahraga dan permainan rakyat yang tumbuh dari 7 suku bangsa di Aceh (Aceh pesisir, Gayo, Alas, Melayu Tamiang, Jamee, Simeulue, dan Kluet) tersebut antara lain :
  1. Meuen Galah
  2. Geulayang Teunang
  3. Silat Pelintau
  4. Gatok (Katok)
  5. Lomba Perahu Tradisional
  6. Geudeue-Geudeue
  7. Panca
  8. Gasing
  9. Sipak Raga
  10. Galumbang
  11. Geunteut (Engrang)
  12. Patok Lele
  13. Sepangkal
  14. King-kingan
  15. Tempi
  16. Auh-auh
  17. Bebilun
  18. Cebunih
  19. Gegeli
  20. Merimueng-rimueng
  21. Menduwo
  22. Meukrueng-krueng
  23. Somsom Batee
  24. Meuheneb
  25. Nebang Kayu
  26. Leteb
  27. Lehong
  28. Daboih
  29. Nandong
  30. Jejorosen
  31. Berenep Empan
  32. Berkekuren
  33. Pacu Kude
  34. Bebaningen
  35. Kededes
  36. Asak-asakan
  37. Lelumpeten
  38. Kude Mandi
  39. Pangkal
  40. Dukung
  41. Gedung Skupang
  42. Pak Kemiri
  43. Terompah Bambu dan batok
  44. Beciken
  45. Rangkam
  46. Pepilo
  47. Cek Meng
  48. Cengkerek
  49. Teng-teng Iyek
  50. Berkekucingen
  51. Itik-itiken
  52. Merah Mege
  53. Inen Maskerning
  54. Atu Belah
Asli Kesuma meyakini masih banyak olahraga dan permainan rakyat yang belum terinventaris dan kepada peserta dia berharap agar segera melakukan pendataan sebelum hilang tergerus zaman modern. Selain itu, dia juga menyatakan hanya sedikit dari olahraga dan permainan tersebut yang sudah mempunyai catatan tentang standar operasinal (SOP). “Mari kita data kembali nama-nama permainan rakyat tersebut dan melakukan pencatatan tentang cara atau aturan teknis permainannya,” himbau Asli Kesuma.
 
Menanggapi data tersebut, secara terpisah salah seorang peserta seminar yang menjabat sebagai Ketua Harian Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Aceh Tengah menyatakan sudah melakukan pendataan permainan rakyat Gayo namun kedepan akan lebih intensif lagi. “Kita sudah melakukan pendataan namun masih banyak yang belum terdata. Dalam waktu dekat ini kita akan data kembali permainan tradisional rakyat Gayo dan kita berharap mendapat dukungan dari semua pihak agar data tersebut dapat dibukukan dan dijadikan sebagai muatan lokal bagi siswa di Gayo,” ujar Khalisuddin.Pengakuannya, FORMI Aceh Tengah yang terbentuk setahun lalu bekerjasama Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dengan sejumlah pihak termasuk media Lintas Gayo sudah melakukan berbagai upaya melestarikan permainan rakyat Gayo seperti menggelar lomba Gasing di Pegasing Aceh Tengah, pertunjukkan Ketibong di sungai Peusangan dan tahun 2012 ini dalam menyongsong Festival Danau Lut Tawar 2013 direncanakan akan menggelar sejumlah lomba permainan tradisional

“Dalam pendataan dan acara perlombaan permainan rakyat nantinya, kami berharap dukungan masyarakat Gayo untuk berpartisifasi serta memberikan informasi sebanyak-banyak,” harap Khalisuddin.
 
 
 sumber : www.lintasgayo.com
Baca Selengkapnya

Festival Kopi Tampilkan Jeungki Penumbuk Kopi



Ada yang menarik di ajang Aceh Food and Coffee Festival (AFCF) 2012 kali ini. Festival yang diagendakan menjadi kegiatan tahunan di Kota Banda Aceh ini, kali ini tidak hanya menampilkan kopi utuh siap minum, melainkan juga kisah mengolah bebijian kopi hingga menjadi biji kopi siap minum.
Di arena festival di tampilkan juga alat penumbuk biji kopi tradisional, bernama Jeungki. Jeungki adalah sejenis lesung penumbuk kopi yang terbuat dari batang kayu. Tak ayal, banyak pengunjung yang tertarik melihat Jeungki bahkan berfoto sambil bergaya menumbuk kopi.

"Dahulu, hampir di semua rumah di Aceh memiliki Jeungki, karena alat ini diperlukan untuk menumbuk, apakah itu menumbuk kopi ataupun menumbuk beras, dan saat ini nyaris tidak kita temukan lagi," jelas Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin, saat membuka Aceh Food and Coffee Festival (AFCF) 2012, Rabu malam (31/10/2012).

Disebutkan Mawardy Nurdin, duduk dan ngobrol di warung kopi memang menjadi kebiasaan masyarakat Aceh. Di warung kopi masyarakat bisa membicarakan suatu masalah seperti sosial, keagamaan dan politik, hingga berjam-jam, sehingga Aceh terkenal dengan kopinya.

"Mungkin ini kebiasaan kurang baik, yang menyebabkan warga menjadi tidak produktif karena kebanyakan ngobrol. Tapi kondisi ini menjadi berbeda sekarang, karena warung kopi kini lebih dimanfaatkan untuk berdiskusi, belajar hingga berbisnis. Apalagi semua warung kopi kini dilengkapi sarana internet nirkabel, sehingga pengunjung bisa browsing mulai dari bahan pelajaran bagi siswa dan mahasiswa hingga keputusan bisnis bagi pelaku usaha," jelas Mawardy.

Ketua Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo, Mustafa Ali mengatakan, budaya mengolah kopi secara tradisional kini mulai terkikis dengan kemajuan teknologi."Untuk itu, budaya menumbuk pakai Jeungki ini harus dilestarikan dan dipertahankan, karena hanya ini saja yang membuat kopi Aceh itu menjadi khas dan berbeda," katanya.

Festival kopi yang diisi oleh 37 stand itu berlangsung hingga tanggal 4 November 2012. Festival yang digelar untuk kedua kalinya itu juga menampilkan aneka makanan khas Aceh, termasuk demo masak makanan khas Aceh dan kuah beulangong alias gulai kari daging kambing.

sumber : http://regional.kompas.com
Baca Selengkapnya

Adu 'Balapan Kupi' di Festival Kopi Aceh


Wali Kota Banda Aceh, Ir Mawardy Nurdin MEngSc, tadi malam, membuka Aceh Food and Coffee Festival (AFCF) 2012 yang digelar di Taman Sari Banda Aceh. Salah satu agenda dalam kegiatan yang berlangsung mulai 31 Oktober hingga 4 November itu, adalah “Balap Kupi” atau lomba minum kopi panas.

Informasi yang diperoleh Serambi dari panitia, AFCF 2012 diikuti 37 pengusaha kopi dari berbagai daerah di Aceh. Jika pada AFCF 2011, kopi dan kuliner khas Aceh hanya dijadikan pengisi stan pameran, tahun ini beberapa konten acara sengaja dibuat untuk mengangkat cita rasa kopi Aceh dan masakan tradisi.

Salah satunya adalah lomba minum kopi panas (Balap Kupi). Lomba ini akan diikuti oleh peserta dari perusahaan-perusahaan pengguna Jamsostek dan antarkomunitas ngopi di Aceh. Selain itu, juga ada demo masak kue khas aceh, pesta kue tradisional, khanduri kuah sie kameng (kenduri gulai kambing) dan workshop masakan tradisi lainnya.

Untuk lomba minum kopi panas ini, sesuai jadwal yang sudah ditentukan panitia, akan dilaksanakan pada Sabtu (3/11) pukul 11.00-12.00 WIB dan Minggu (4/11) pukul 16.00-18.00 WIB. 

Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin, saat membuka AFCF 2012 mengatakan, sebagai bentuk apreasi terhadap produsen dan pengusaha kopi di Aceh, ia melibatkan banyak pengusaha kopi yang terlibat langsung, baik sebagai pedagang, eksportir, pengusaha bubuk kopi hingga pengusaha warung kopi seluruh Aceh.

Di samping melibatkan pengusaha, katanya, sebagai bentuk edukasi tentang kopi juga menghadirkan cupping test (ahli citarasa kopi) yang sudah memperoleh sertifikat dari luar negeri, Barista Workshop (standarisasi rasa kopi), Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG), Forum Kopi Aceh (FKA) dan 30 pengusaha dari Malaysia, Festival Kopi dan Kuliner Aceh itu digelar untuk menyambut Visit Aceh Year 2013.

Di sisi lain, Ketua MPKG, Drs Mustafa Ali mengatakan, pada acara lelang kopi di Kota Denpasar, Bali, beberapa tahun lalu, Kopi Arabika Gayo berhasil meraih nilai tertinggi yang memiliki citarasa prima melalui test cup (uji citarasa) yang diikuti oleh produsen kopi dunia dan seluruh produsen Kopi Spesialty di Indonesia.

“Kopi Gayo Spesialty berhasil meraih juara pada lelang kopi di Privinsi Bali dua tahun lalu,” ujar Mustafa Ali yang juga Ketua Forum Kopi Aceh.(min/sar/saf)

Dibuka dengan Jeungki
PADA pembukaan Aceh Coffee and Food Festival 2012, Wali Kota Banda Aceh, Mawardy Nurdin membuka even itu dengan menginjak Jeungki atau Lesung sebagai alat penumbuk kopi pada masa lalu. Alat tumbuk kopi tradisional itu sudah disiapkan di depan panggung utama dengan bahan kayu mirip jeungki asli.

Jengki atau jingki adalah alat penumbuk kopi atau padi yang digunakan masyarakat Aceh pada masa lalu sebelum mengenal alat giling modern (mesin penggiling). Pada lokasi festival, puluhan outlet warung dengan berbagai merek menyediakan minuman kopi dengan berbagai pilihan rasa, seperti Kopi Latte, Americano, Black Coffee, Espresso dan berbagai nama dengan citarasa yang berbeda.(min)

Prospek Bisnis Menjanjikan
PENGAMAT Kopi di Banda Aceh, Muhammad Nur H ABD ABS, mengatakan prospek bisnis kopi di Aceh masih menjadi lahan yang menjanjikan apabila dikelola dengan baik dan profesional.

Menurutnya, tren penikmat kopi di Aceh sudah berubah seiring perkembangan. Dulu penikmat kopi hanya mengenal kopi racikan tradisonal berbahan baku Kopi Robusta. Sekarang sebagian penikmat kopi beralih ke Kopi Original (Pure Coffee), kopi yang diroasting (gongseng) tanpa campuran. Umumnya menggunakan bahan baku Kopi Arabika.

“Perkiraannya sekarang ada sekitar 40 persen penikmat kopi sudah beralih ke kopi original, walau juga tanpa meninggalkan kopi tradisional,” kata pengusaha Warung Kopi Rumoh Aceh ini.

Dia sebutkan pihaknya terus melakukan upaya edukasi kepada generasi muda tentang berbagai informasi kopi original sehingga dapat menarik minat investor atau pembeli melirik pangsa pasar kopi Aceh. M Nur juga menilai penyelanggaraan AFCF 2012 langkah strategis dalam upaya memperkenalkan cita rasa kopi dan kuliner tradisional khas Aceh kepada masyarakat luas.

sumber : http://aceh.tribunnews.com
Baca Selengkapnya

Banda Aceh Gelar Festival Kopi


Pemkot Banda Aceh menggelar festival kopi dan kuliner khas dengan tujuan meningkatkan citra positif daerah melalui promosi serta menumbuhkan rasa cinta terhadap produk lokal.

"Festival kopi dan kuliner khas Aceh telah menjadi agenda tahunan dan kami optimistis akan menyedot banyak kunjungan," kata Kepala Dinas Kebudayaaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh Reza Fahlevi di Banda Aceh, Rabu (31/10/2012).

Kegiatan wisata itu selama lima hari terhitung sejak 31 Otober 2012, dan dipusatkan di Taman Sari atau pusat kota berpenduduk hampir 300 ribu jiwa tersebut. Festival itu juga bertujuan meningkatkan semangat wirausaha para pengusaha lokal untuk terus mengembangkan usaha berbasis kopi dan kuliner khas Aceh.

Reza Fahlevi menambahkan, festival yang telah dilaksanakan dua kali itu mengusung tema "Sajian Kutaradja, Citarasa Dunia" dan kegiatan tersebut antara lain meliputi pameran kopi dan kuliner khas Aceh dengan sebanyak 38 peserta.

"Para peserta itu tidak hanya terbatas ditingkat lokal (Aceh) tapi juga luar Aceh yakni pengusaha warung kopi tradisional, coffee roaster, petani dan perajin kopi, cupper, pengusaha makanan, distributor dan pengusaha kopi," kata dia menambahkan.

Ia menjelaskan, masyarakat Aceh sangat lekat dengan budaya minum kopi (ngopi). Namun secara umum tidak banyak yang mampu mengenali cita rasa khas kopi Aceh. 

Oleh karena itu, melalui kegiatan tersebut maka diharapkan para pengunjung, terutama masyarakat Aceh dapat mengenali cita rasa khas sehingga semakin cinta terhadap produk kopi daerah ini. 

Festival itu juga dihadiri para ahli dengan sertifikasi internasional yang tujuannya meningkatkan pengetahuan pengunjung, khususnya masyarakat Aceh terkait dengan proses tanam, panen, pengolahan, sampai penyajian kopi yang baik. 

"Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keahlian para barista lokal maka  digelar sesi pembelajaran tentang cara menguji cita rasa khas kopi termasuk juga barista workshop bagi penyajian kopi yang lebih baik dan indah," kata Reza Pahlevi.

sumber : http://travel.kompas.com
Baca Selengkapnya