Artis nasional Nia Zulkarnaen mengatakan Aceh kaya dengan nilai budaya,
pendidikan, perjuangan dan sejarah sehingga layak untuk diangkat dalam
film layar lebar.
“Banyak budaya Aceh yang layak difilmkan. Ada Gayo dengan Saman-nya, si Mata Biru di Lamno dan lain-lain. Kita terus melakukan riset, suatu saat Aceh pun kita angkat seperti halnya daerah lain,” kata Nia Zulkarnain dalam diskusi dengan seratusan siswa usai pemutaran film “Serdadu Kumbang” di ruang Aceh Community Center, Sultan Selim II, Banda Aceh, Rabu (28/11).
Nia Zulkarnain dan suaminya Ari Sihasale hadir di Banda Aceh atas undangan Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT) Banda Aceh. Lembaga tersebut setiap tahun memiliki program “Penanaman Budi Pekerti”, yang salah satunya tujuannya menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda.
Film garapan Nia dan suaminya itu diputar selama 90 menit. Sebanyak 150 siswa dari berbagai SMA/MA se-Kota Banda Aceh ikut menonton film keluaran Alenia Pictures yang mengangkat cerita anak-anak itu. Pejabat dari Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, guru kelas, dan Kepala BPSNT Banda Aceh Djuniat S Sos ikut duduk di jajaran depan bersama sang sutradara, Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen. Sesekali suara gelak tawa siswa menggema menyaksikan adegan-adegan lucu.
Seperti juga beberapa film karya mereka sebelumnya, Serdadu Kembang yang dirilis pertengahan tahun 2011 lalu menyuguhkan potret lain, jauh dari ingar-bingar Kota Jakarta.
Film ini mengisahkan tentang anak-anak Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Semua syuting berlangsung di negeri penghasil susu kuda liar itu. Film ini mengangkat tema pendidikan dan budaya. Salah satu pemerannya adalah Amek. Dia merupakan anak bibir sumbing dan bercita-cita menjadi reporter televisi.
Di balik kekurangannya, Amek pintar menunggang kuda dan punya semangat luar biasa. “Melalui film ini, kita ingin mengatakan bahwa pendidikan itu penting sekali. Kita ingin menularkan semangat Amek, supaya menjadi inspirasi bagi anak-anak yang lain. Kalau Amek saja bisa, yang lain pasti lebih bisa,” kata Ari Sihasale. “Dan di dunia nyata, Amek memang juara kelas setiap tahun,” timpalnya lagi.
“Banyak budaya Aceh yang layak difilmkan. Ada Gayo dengan Saman-nya, si Mata Biru di Lamno dan lain-lain. Kita terus melakukan riset, suatu saat Aceh pun kita angkat seperti halnya daerah lain,” kata Nia Zulkarnain dalam diskusi dengan seratusan siswa usai pemutaran film “Serdadu Kumbang” di ruang Aceh Community Center, Sultan Selim II, Banda Aceh, Rabu (28/11).
Nia Zulkarnain dan suaminya Ari Sihasale hadir di Banda Aceh atas undangan Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT) Banda Aceh. Lembaga tersebut setiap tahun memiliki program “Penanaman Budi Pekerti”, yang salah satunya tujuannya menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda.
Film garapan Nia dan suaminya itu diputar selama 90 menit. Sebanyak 150 siswa dari berbagai SMA/MA se-Kota Banda Aceh ikut menonton film keluaran Alenia Pictures yang mengangkat cerita anak-anak itu. Pejabat dari Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, guru kelas, dan Kepala BPSNT Banda Aceh Djuniat S Sos ikut duduk di jajaran depan bersama sang sutradara, Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen. Sesekali suara gelak tawa siswa menggema menyaksikan adegan-adegan lucu.
Seperti juga beberapa film karya mereka sebelumnya, Serdadu Kembang yang dirilis pertengahan tahun 2011 lalu menyuguhkan potret lain, jauh dari ingar-bingar Kota Jakarta.
Film ini mengisahkan tentang anak-anak Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Semua syuting berlangsung di negeri penghasil susu kuda liar itu. Film ini mengangkat tema pendidikan dan budaya. Salah satu pemerannya adalah Amek. Dia merupakan anak bibir sumbing dan bercita-cita menjadi reporter televisi.
Di balik kekurangannya, Amek pintar menunggang kuda dan punya semangat luar biasa. “Melalui film ini, kita ingin mengatakan bahwa pendidikan itu penting sekali. Kita ingin menularkan semangat Amek, supaya menjadi inspirasi bagi anak-anak yang lain. Kalau Amek saja bisa, yang lain pasti lebih bisa,” kata Ari Sihasale. “Dan di dunia nyata, Amek memang juara kelas setiap tahun,” timpalnya lagi.
sumber : www. aceh.tribunnews.com (visit website now)
1 comments:
meunyoe jadeh ta peugot film....neu pileh lon keu starring jih cut nyak zulkarnaen beoh....he...he...he...
Post a Comment