Sebanyak 27 pulau baru yang muncul di permukaan perairan laut
Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, pascagempa bumi dan tsunami Desember
2004, kini sudah ada tanda-tanda kehidupan, kata Wakil Bupati setempat
Hasrul Edyar.
“Dari hasil penelitian 2008, setelah gempa bumi dan tsunami lalu, ada
27 pulau kecil yang timbul di perairan laut Kabupaten Simeulue dan kini
sudah ada tanda-tanda kehidupan,” katanya di Sinabang, Selasa.
Hasil survei Bakosurtanal RI, yang melibatkan TNI Angkatan Laut,
Departemen Kelautan Perikanan, Departemen Perhubungan dan Medcoenergi
tahun 2008, ada penambahan pulau di perairan Siemulue 27 buah.
Sebelumnya, pulau-pulau kecil yang ada di perairan laut Kabupaten
Simeulue hanya 41 pulau, kini menjadi 68 pulau.
Lanjut Hasrul, pulau-pulau yang timbul itu saat ini sebahagian besar
mulai ada tanda-tanda kehidupan alam, seperti rumput dan pohon-pohon
liar, namun sebagian lagi masih tandus, berbentuk padang pasir.
Kabupaten Simeulue dengan ibukota Sinabang, merupakan salah satu
kabupaten di Aceh yang berada kurang lebih 150 Km dari lepas pantai
barat Aceh. Daerah ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat
sejak tahun 1999.
Potensi yang dimiliki daerah kepulauan itu adalah peternakan,
perikanan laut, perkebunan, dan kehutanan, serta pariwisata.
Hasrul menyatakan, dari sektor peternakan, salah satu andalan yang
menjadi ciri khas adalah kerbau Simeulue yang meski ukurannya kecil,
namun rasa dagingnya lebih manis daripada kerbau di daratan sumatera.
Kerbau ini banyak dijual keluar Pulau Simeulue, karena kualitasnya
prima, harganya pun menjadi tinggi, katanya.
Dari sektor kelautan, lanjut dia, yang dalam beberapa tahun terakhir
ini, Simeulue terkenal dengan lobster (udang laut) yang cukup besar
ukurannya dan telah dipasarkan ke luar daerah seperti Medan (Sumatera
Utara) Jakarta dan bahkan ke luar negeri, seperti Singapura dan
Malaysia.
Dari sektor perkebunan, Kabupaten Simeulue pada era 1970 hingga 1990
terkenal dengan sentra produksi cengkeh terbesar di Aceh.
Namun, setelah cengkeh tidak ada, perkebunan rakyat lainnya yang kini
mulai menonjol adalah kopra yang berasal dari pohon kelapa yang tumbuh
subur di sepanjang pantai Pulau Simeulue dan kelapa sawit, sedangkan
hasil hutan yang menjadi sumber utama pabrik meubel di Cirebon, Jawa
Barat, adalah rotan.
Selanjutnya, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga
Riset Geologi dan Kelautan Jerman (BGR) menemukan potensi minyak
(hidrokarbon) dalam jumlah sangat besar di perairan timur laut Pulau
Simeulue. Prediksi sementara jumlah kandungan minyak yang ada sekitar
107,5–320,79 miliar barel.
sumber : seputaraceh.com (Visit Now)
0 comments:
Post a Comment