Stadion lapangan bola yang dimanfaatkan untuk ajang lomba pacuan kuda
tradisional di Buntul Nege Blangsere, Kabupaten Gayo Lues (Galus)
diserbu warga, Sabtu (1/12). Penonton yang datang belakangan, termasuk
bersama keluarga terpaksa mencari tempat lain setelah 15 ribu kursi di
dalam stadion terisi penuh.
Warga yang datang dari berbagai pelosok Kabupaten Gayo Lues ingin menyaksikan langsung ajang tahunan itu yang diikuti tiga kabupaten tetangga, Aceh Tengah, Bener Meriah dan tuan rumah Gayo Lues. Pada Jumat (30/11), lomba pacuan kuda ditiadakan, sehingga warga memanfaatkan akhir pekan ini untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding.
Warga yang datang dari berbagai pelosok Kabupaten Gayo Lues ingin menyaksikan langsung ajang tahunan itu yang diikuti tiga kabupaten tetangga, Aceh Tengah, Bener Meriah dan tuan rumah Gayo Lues. Pada Jumat (30/11), lomba pacuan kuda ditiadakan, sehingga warga memanfaatkan akhir pekan ini untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding.
Ribuan warga, mulai
dari anak-anak sampai orang dewasa, termasuk para pelajar memadati arena
pertandingan. Sehingga, tempat duduk di stadion sudah penuh terisi,
yang membuat para penonton lainnya harus menyaksikan lomba pacuan kuda
dengan berdiri di tengah-tengah terpaan terik matahari, tetapi tidak ada
laporan hasil pertandingan dari Blangkejeren.
Fenomena itu dimanfaatkan oleh para pedagang yang menjajakan barang dagangannya di sekitar stadion. Pada hari sebelumnya, sejumlah lapak jualan tampak kosong, tetapi kemarin, seluruhnya sudah terisi penuh. Para pedagang ini, sebelumnya berjualan di arena pameran produks unggulan daerah di Pajak Terpadu Blangkejeren.
“Pada hari ke empat lomba pacuan kuda ini, warga mulai memenuhi stadion, termasuk puluhan pedagang yang berjualan makanan, pakaian dan mainan di seputar stadion,” kata Hafifah didampingi puluhan penonton kuda pacu kepada Serambi, Sabtu (1/12).
Dia mengungkapkan, warga Blangkejeren dan sekitarnya haus hiburan, sehingga memanfaatkan ajang ini sebagai sarana hiburan bersama keluarga atau juga teman-teman, apalagi pada hari akhir pekan. Hafifah menduga, pada hari ini, Minggu (2/12), penonton akan lebih banyak karena hari libur, termasuk para pelajar.
“Tentunya, pada hari ini yang bertepatan dengan hari libur, para penonton akan semakin bertambah banyak, apalagi sudah memasuki final,” tambah Sri Wahyuni penonton lainnya asal Blangkejeren. Dia mengungkapkan, ratusan penonton datang bersama anggota keluarganya, termasuk membawa perbekalan makanan siang.
Sri menambahkan, warga harus datang pagi hari atau sekitar pukul 10.00 WIB, jika ingin mendapatkan tempat duduk di dalam stadion. “Kalau ingin dapat tempat duduk, para penonton harus datang lebih awal atau sekitar pukul 10.00 WIB,” demikian Sri Wahyuni dibenarkan rekan-rekannya.
Seperti dilansir sebelumnya, sebanyak 162 ekor kuda dari tiga kabupaten bertetangga di dataran tinggi Aceh bertarung untuk menjadi yang terbaik di Kabupaten Gayo Lues (Galus). Perhelatan ini digelar dari 28 Nopember sampai 4 Desember 2012 dengan total hadiah Rp 112 juta yang diikuti 54 ekor kuda dari Aceh Tengah, 48 kuda dari Bener Meriah dan 60 kuda dari tuan rumah.
Fenomena itu dimanfaatkan oleh para pedagang yang menjajakan barang dagangannya di sekitar stadion. Pada hari sebelumnya, sejumlah lapak jualan tampak kosong, tetapi kemarin, seluruhnya sudah terisi penuh. Para pedagang ini, sebelumnya berjualan di arena pameran produks unggulan daerah di Pajak Terpadu Blangkejeren.
“Pada hari ke empat lomba pacuan kuda ini, warga mulai memenuhi stadion, termasuk puluhan pedagang yang berjualan makanan, pakaian dan mainan di seputar stadion,” kata Hafifah didampingi puluhan penonton kuda pacu kepada Serambi, Sabtu (1/12).
Dia mengungkapkan, warga Blangkejeren dan sekitarnya haus hiburan, sehingga memanfaatkan ajang ini sebagai sarana hiburan bersama keluarga atau juga teman-teman, apalagi pada hari akhir pekan. Hafifah menduga, pada hari ini, Minggu (2/12), penonton akan lebih banyak karena hari libur, termasuk para pelajar.
“Tentunya, pada hari ini yang bertepatan dengan hari libur, para penonton akan semakin bertambah banyak, apalagi sudah memasuki final,” tambah Sri Wahyuni penonton lainnya asal Blangkejeren. Dia mengungkapkan, ratusan penonton datang bersama anggota keluarganya, termasuk membawa perbekalan makanan siang.
Sri menambahkan, warga harus datang pagi hari atau sekitar pukul 10.00 WIB, jika ingin mendapatkan tempat duduk di dalam stadion. “Kalau ingin dapat tempat duduk, para penonton harus datang lebih awal atau sekitar pukul 10.00 WIB,” demikian Sri Wahyuni dibenarkan rekan-rekannya.
Seperti dilansir sebelumnya, sebanyak 162 ekor kuda dari tiga kabupaten bertetangga di dataran tinggi Aceh bertarung untuk menjadi yang terbaik di Kabupaten Gayo Lues (Galus). Perhelatan ini digelar dari 28 Nopember sampai 4 Desember 2012 dengan total hadiah Rp 112 juta yang diikuti 54 ekor kuda dari Aceh Tengah, 48 kuda dari Bener Meriah dan 60 kuda dari tuan rumah.
www.http://aceh.tribunnews.com (visit website now)
0 comments:
Post a Comment